SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Hasil pemeriksaan ulang daftar pemilih tetap (DPT) pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) 2009 menunjukkan, terdapat sekitar 1,1 juta dari 47 juta pemilih yang diduga tercatat lebih dari sekali atau ganda karena memiliki Nomor Induk Kependudukan, nama, alamat, dan tanggal lahir yang sama.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary, di Jakarta, Selasa (7/7), mengatakan jika pemilih ditemukan memiliki NIK, nama, tanggal lahir, dan alamat sama maka kemungkinan ia tercatat lebih dari sekali sebagai pemilih.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

“Tindak lanjut terhadap temuan ini bukan oleh KPU pusat tetapi oleh KPU kabupaten/kota setempat yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS),” katanya setelah menjelaskan hasil penyisiran data DPT yang dilaksanakan bersama dengan tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Ekspedisi Mudik 2024

Hafiz menjelaskan, tim pemeriksa DPT hanya mampu menyelesaikan pengecekan ulang DPT di 70 kabupaten/kota saja di enam provinsi di Pulau Jawa. Sementara sisanya tidak dapat diselesaikan karena keterbatasan waktu.

Dari hasil penyisiran di 70 kabupaten/kota tersebut ditemukan pemilih dengan NIK sama yaitu sekitar 5,9 juta atau 12,50 persen dari total jumlah pemilih tetap di enam provinsi tersebut yakni 47 juta.

Selain itu, ditemukan pemilih dengan NIK dan nama sama sebanyak 2,8 juta atau 5,9 persen, pemilih dengan NIK, nama, dan tanggal lahir sama sebesar 1,4 juta atau 2,9 persen, serta pemilih dengan NIK, nama, tanggal lahir dan alamat sama 1,1 juta atau 2,4 persen.

Ia mengatakan informasi temuan ini akan segera disampaikan ke KPU kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti.

Hafiz menuturkan, KPU juga telah memberikan instruksi agar petugas mencoret nama pemilih yang tercatat lebih dari satu kali, warga yang tidak jelas identitasnya, warga yang bersatus TNI/Polri aktif, dan tidak memenuhi syarat sebagai pemilih.

“Pembuktian ganda itu harus diperiksa di lapangan. Itu kawan-kawan daerah (KPU kabupaten/kota) yang tahu,” ujarnya didampingi perwakilan dari tim kampanye pasangan capres dan cawapres yaitu Rully Chairul Azwar (pasangan Jusuf Kalla-Wiranto), Fadli Zon (pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto), dan Ruhut Sitompul yang mewakili pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya