SOLOPOS.COM - Grand Opening Sekolah Pranikah di Student Center UNS pada Minggu (8/10/2017). (Istimewa/Sri Hartini)

Para remaja bisa belajar di sekolah pranikah di Masjid Nurul Huda UNS Solo.

Solopos.com, SOLO — Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bekerja sama dengan Komunitas Peduli Anak dan Perempuan (KPPA ) Benih Surakarta mengadakan Sekolah Pranikah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Grand opening Sekolah Pranikah tersebut diselenggarakan di Student Center UNS pada Minggu (8/10/2017). Sekretaris dan bendahara acara, Sri Hartini, mengatakan panitia mengundang Konselor Pernikahan Jogja Family Center dan Rumah Keluarga Indonesia Cahyadi Takariyawan dan istrinya Ida Nur Laila untuk memberikan materi seminar bertema Merajut Cinta dan Cita, Bersama Sampai Surga tersebut.

“Kami juga mengundang Ustaz Charis Muanis dari Kemenag Solo sebagai keynote speaker,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu.

Ia menambahkan kegiatan tersebut juga untuk membangun pribadi seseorang untuk menyiapkan diri menuju pernikahan yang baik. Mempunyai persiapan yang matang bukan hanya masalah keberanian dan materi, tetapi ilmu menjadi hal yang utama untuk membina rumah tangga yang bahagia dan berkualitas.

Pendiri Komunitas Peduli Anak dan Perempuan (KPPA ) Benih Solo, Robiah Al Adawiyah, menjelaskan Sekolah Pranikah tahun ini adalah kali ketujuh yang dilakukan KPPA Benih. Sementara kerja sama dengan Masjid Nurul Huda UNS dilakukan sejak empat angkatan terakhir.

“Tahun ini kami membuka angkatan I Sekolah Pranikah bagi putra. Kalau yang putri ini angkatan ketujuh,” terang dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Para peserta akan mendapatkan materi melalui sistem klasikan selama tiga bulan ke depan di ruang seminar Masjid Nurul Huda. Panitia sudah menetapkan 160 peserta putri dan 120 peserta putra.

“Semua pendaftar putra kami terima. Kalau yang putri kami seleksi. Pendaftarnya ada 300 orang. Screening kami lakukan dengan melihat usia, apakah sudah punya calon, dan lainnya,” terang perempuan yang akrab disapa Vida itu.

Pengajar Sekolah Pranikah adalah para pakar berkompeten. Dia ingin mengubah pandangan peserta tentang menikah secara syari seperti tanpa pacaran.

“Kami juga ada materi study wife/husband yang menjelaskan hak dan kewajiban dalam rumah tangga, menangani konflik, dan menyiapkan suami menjadi ayah karena fungsi pengasuhan bukan semata tanggung jawab ibu,” terangnya.

Para peserta juga akan mengadakan outing class dengan mengunjungi keluarga inspiratif. Peserta bakal diwisuda dalam grand closing. “Selanjutnya mereka akan mendapat kelas suplemen. Kami ingin bisa bersinergi dengan Kemenag dan BKKBN. Kami bisa bersama-sama membangun pasangan yang siap menikah dan menghindari perceraian,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya