SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Beredar kabar bahwa Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tengah diburu oleh aparat dari Mapolda Bengkulu dan Mapolda Metro Jaya, karena terlibat kasus yang menyebabkan satu orang tewas.

Kabar yang beredar di kalangan wartawan itu menyebutkan bahwa Novel Baswedan pernah tersandung kasus salah tembak yang membuat satu nyawa meninggal di Bengkulu pada 2011. Atas dasar itulah, aparat polisi dari Mapolda Bengkulu hari ini mendatangi kantor KPK untuk menjemput Novel.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Novel adalah penyidik KPK yang berasal dari kepolisian yang menyidik Irjen Pol Djoko Susilo dalam kasus korupsi simulator SIM. Novel juga

termasuk polisi yang memilih bertahan di KPK alias tidak ingin kembali ke Mabes Polri meski sudah ditarik institusi kepolisian itu.
Sebelumnya, kepolisian diketahui memberikan perintah untuk segera “membereskan” penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang mengusut kasus dugaan korupsi simulator Surat Izin Mengemudi tahun 2011.

Juru kamera televisi berita berhasil mengabadikan sebuah pesan BlackBerry (BBM) antara Kepala Mapolda Bengkulu dengan seseorang bernama Fadhil. Fadhil diduga orang dari Mabes Polri yang saat ini berada di kantor KPK dan memaksa untuk masuk.

Dalam BBM tersebut, Fadhil menyebut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai “Kampretos”. Fadhil memerintahkan Kepala Mapolda Bengkulu untuk segera menahan Novel Baswedan, satu dari lima penyidik KPK yang menolak untuk kembali ke Polri.

Adapun isi BBM tersebut adalah: “Kepala Mapolda Bengkulu: Ini si Kampretos BW (Bambang Widjojanto) mau turun.
Fadhil: Udah jangan nunggu si kampretos. Segera amankan N (Novel).

Sejumlah anggota Kepolisian secara tiba-tiba mendatangi kantor KPK terkait dengan penjemputan paksa sejumlah penyidik KPK.Anggota Kepolisian yang berjumlah belasan orang tersebut memaksa masuk ke dalam kantor KPK. Berdasarkan pantauan Bisnis beberapa berpakaian batik dan sisanya berseragam provost.

Anggota Kepolisian sempat bersitegang dengan petugas keamanan KPK. Mereka memaksa ingin menjemput paksa  lima orang penyidik yang menolak kembali bertugas ke Kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya