KPK vs Polri belum usai. Ketua Tim 9 Syafiia Maarif minta Jokowi bersikap sebagai negarawan dalam memecahkan konflik KPK dan Polri.
Solopos.com, SOLO – Konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri tak kunjung rampung. Ketua Tim 9, Ahmad Syafii Maarif, berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengambil tindakan untuk meredam konflik KPK-Polri.
Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024
“Mudah-mudahan sekembalinya beliau dari lawatan ke luar negeri dapat segera berbuat sesuatu untuk bangsa, bukan semata-mata untuk golongan,” ujarnya saat ditemui wartawan, seusai mengisi Seminar Nasional Pra Kongres Umat Islam VI di Auditorium Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (7/2/2015).
Pria yang dikenal dengan sapaan Buya Syafii tersebut menilai, dalam menyikapi konflik tersebut, seharusnya Jokowi bisa bersikap sebagai seorang negarawan sejati dan bukan seperti kebanyakan politikus.
“Politikus kita kebanyakan tidak mau naik kelas. Mereka tidak mau jadi negarawan. Kalau negarawan yang dipikir yang jauh dan besar-besar. Seperti hak asasi manusia, tentang lingkungan yang lebih baik dan lebih adil. Sedangkan politikus yang dipikirkan hanya pemilu-pemilu saja,” kata dia.
Menurutnya, sikap politikus semacam itu menunjukkan mentalnya sangatlah kerdil.
Sementara itu, terkait Kongres Umat Islam VI, Buya mengakui gemanya kurang terasa. “Ya mungkin MoU-nya kurang baik sehingga gemanya kurang terasa,” katanya.
Di sisi lain, dalam kegiatan dengan tema Reaktualisasi Peran Umat Islam dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara tersebut juga menghadirkan tiga pembicara utama lain yang merupakan tokoh nasional Muhammadiyah dan NU yaitu Prof. Dr. H.M. Din Syamsudin, K.H. Sholahudin Wahid, serta Drs. Slamet Effendy Yusuf M.Si.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
