SOLOPOS.COM - Anies Baswedan

Anies Baswedan

JAKARTA–Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, mengaku sepupunya yang bernama Novel Baswedan termasuk penyidik polisi di KPK yang hendak dijemput oleh aparat dari institusi kepolisian.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Pernyataan Anies Baswedan itu disampaikan melalui akun twitternya, @aniesbaswedan. “Ya, adik sepupu. RT:”@tegarid: @aniesbaswedan penyidik kpk novel baswedan yg mau di jemput provost, masih ada hubungan famili ya?

Malam ini suasana tegang terjadi di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada sekitar pukul 20.00, belasan polisi mendatangi kantor KPK. Kedatangan mereka disebut-sebut hendak menjemput paksa lima penyidik KPK yang berasal dari kepolisian.

Anggota Kepolisian yang berjumlah belasan orang tersebut memaksa masuk ke dalam kantor KPK. Berdasarkan pantauan Bisnis, beberapa berpakaian batik dan sisanya berseragam provost.

Aparat polisi itu sempat bersitegang dengan petugas keamanan KPK. Mereka memaksa ingin menjemput paksa  lima orang penyidik yang menolak kembali bertugas ke Kepolisian.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana diketahui mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi tak lama setelah Kepolisian ingin menjemput paksa lima penyidik KPK. “Bela KPK,” ujar Denny saat dikonfirmasi wartawan mengenai tujuan kedatangannya.

Denny yang datang dengan menggunakan baju abu-abu dipadu vest kasual terlihat terburu-buru. Dia juga tidak memberikan banyak komentar dan langsung terburu-buru memasuki gedung KPK sampai meloncati tangga pembatas KPK.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad pada Kamis 4 Oktober 2012 seperti menabuh genderang perang dengan markas besar kepolisian. Namun sepertinya Ketua KPK tersebut hanya melakukan gertak sambal.

Abraham bahkan dengan lantang menyatakan dia tidak akan pergi ke mana-mana pada Jumat untuk menandatangani penahanan polisi berbintang dua Irjen Djoko Susilo, mantan Dankorlantas, tersangka kasus korupsi pengadaan simulator SIM.

Penetapan jenderal berbintang dua sebagai tersangka, sepertinya membuat markas kepolisian seakan berang. Tak lama berselang, secara serentak kepolisian menarik sejumlah penyidik mereka yang bertugas di KPK.

Namun, ternyata pada Jumat, Abraham Samad malah tidak berada di kantor KPK. Padahal Djoko Susilo juga sudah datang ke kantor KPK.  Namun, tidak ada penahanan terhadap Djoko Susilo sampai dengan malam ini, 5 Oktober 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya