SOLOPOS.COM - Abraham Samad menunjukkan langkah montase foto fitnah, Senin (2/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Dadung Sunjaya)

KPK vs PDIP belum berakhir. Plt. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menuding Abraham Samad “bermain mata” dalam kasus yang ditanganinya.

Solopos.com, JAKARTA — Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto belum berhenti menyerang Ketua KPK, Abraham Samad. Dia menyebut Samad menawarkan bantuan hukum atas kasus yang ditanganinya jika niatnya menjadi cawapres Jokowi terlaksana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hasto Kristianto mengatakan pertemuannya dengan Ketua KPK Abraham Samad pada awalnya hanya membangun komunikasi namun seiring waktu arah pembicaraannya berubah. “Pertemuan di [apartemen The] Capital membicarakan tawaran hukum yang bisa diselesaikan dan niatan beliau menjadi cawapres,” katanya seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Meskipun begitu Hasto Kristiyanto tidak merinci tawaran hukum untuk kasus apa yang dapat diselesaikan Abraham Samad. Menurut dia tawaran tersebut cukup banyak termasuk kasus menjelang Pilpres 2014. Baca: Inilah Keganjilan “Nyanyian” Saksi Rumah Kaca Abraham Samad.

Saat ditanya apakah dia bermaksud menyebut Abraham Samad membarter tawaran hukum dengan cawapres, Hasto mengatakan ini bukan jual beli tapi ada intensitas yang mengarah kepada hal itu. Baca: Tjahjo Kumolo Tak Pernah Bertemu Samad Empat Mata.

Dia menambahkan sejak dulu pihaknya mendukung agenda pemberantasan korupsi yang tidak bisa ditawar lagi. “Namun misi tersebut jangan sampai dialihkan untuk ambisi seseorang,” katanya.

Tuduhan ini sebenarnya sudah pernah dibantah oleh Abraham Samad. Selain membantah pernah bertemu empat mata dengan elite PDIP untuk membahas niat maju sebagai cawapres Jokowi, Abraham juga membantah dia ingin jadi cawapres.

Abraham mengakui dirinya pernah dicalonkan, namun dia membantah punya keinginan menjadi cawapres. “Saya tidak membantah bahwa saya digadang-gadang menjadi cawapres. Tapi saya tidak punya niat untuk mencalonkan diri karena ini adalah ujian bagi identitas saya dan KPK,” katanya di dalam jumpa pers di Gedung KPK, Senin (2/2/2015a).

Abraham juga mempersilakan pengawas internal KPK untuk membuktikan pernyataannya itu. Dia juga mempersilakan jika ada penelitian lebih jauh terkait hal tersebut terhadap seluruh pimpinan KPK.

“Seluruh laporan tentang pimpinan KPK saat ini, termasuk saya juga, sulit dibantah bahwa itu terkait dengan penetapan BG sebagai tersangka.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya