SOLOPOS.COM - Bus antikorupsi Corruptour Monterrey di Meksiko. (Autoevolution.com)

KPK terus menyuarakan gerakan antikorupsi.

Harianjogja.com, JOGJA — Rintik hujan yang mengguyur wilayah Jogja tak menyurutkan masyarakat, khususnya penumpang kereta api menyaksikan hiburan gratis dari Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR) di halaman Stasiun Tugu Jogja, Sabtu (17/9/2016) malam.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Banyak penumpang yang penasaran termasuk para turis mancanegara menyaksikan hiburan dadakan tersebut, kemudian merapat kedepan panggung sederhana. Lewat gayanya yang khas ceplas ceplos, Jhony Iskandar sang vokalis OM PMR membuat penonton banyak tertawa lewat lontaran kata-katanya.

Di antara lagu-lagunya yang dibawakan terselip pesan-pesan antikorupsi.

“Baru sekejap kau sudah hebat, engkau sebagai penjahat duduk dikursi pejabat, penjara pengap gelap dan pekat menunggu kau tertangkap,” demikian salah satu kutipan syairnya yang dinyanyikan Jhony.

Jhony mengaku syair-syair OM PMR selalu dibuat spontanitas, namun berisi pesan-pesan moral, termasuk pesan antikorupsi.

“Neng ayo neng ayo maen antikorupsi, daripada kita korupsi pikiran pusing tidak karuan belum korupsi KPK tahu duluan”, kata Jhony sambil mengakak menyanyikan lagu tersebut.

Jhony mengaku hanya lewat syairlah OM PMR mengajak masyarakat untuk memerangi korupsi yang sudah merajalela di Indonesia. Dalam acara Ngamen Ntikorupsi tersebut juga dihadiri Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.

Saut mengatakan KPK tengah konsen membangun peradaban Indonesia yang berintegritas antikorupsi lewat berbagai cara, salah satunya pesan moral antikorupsi melalui jalur kerata api. “Tidak ada satu cara yang tunggal untuk memberantas korupsi,” tegas dia.

Menurut dia, di stasiun kereta api banyak warga dengan berbagai latar belakang sehingga dinilanya efektif menyampaikan pesan dan membangun peradaban antikorupsi. Sebelumnya acara serupa juka digelar di Stasiun Bogor, Stasiun Kota Jakarta, Stasiun Bandung. Setelah Stasiun Jogja akan dilanjut ke Surabaya.

Saut menegaskan sampai saat ini belum ada perubahan yang signifikan untuk merubah agar para pejabat negara tidak korup. Ia meminta semua pejabat negara untuk menghentikan perilaku korup atau KPK akan lebih kejam lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya