SOLOPOS.COM - Pengebluran arca candi di Trans 7 (Youtube)

KPI menyebut blur gambar pada televisi adalah kewenangan dari stasiun televisi itu sendiri.

Solopos.com, SOLO – Komisi Penyiaran Indonesia memberikan penjelasan terkait pengaburan gambar (pengebluran) pada tayangan televisi. Penjelasan ini menyusul banyaknya protes dari masyarakat setelah stasiun televisi mengeblur atlet renang PON di Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Dilansir di situs resmi Kpi.go.id, Senin (19/9/2016), setidaknya ada tiga poin penjelasan KPI:
1. Pengaburan gambar (pengebluran) dalam sebuah tayangan tidak dilakukan oleh maupun atas permintaan Komisi Penyiaran Indonesia.
2. Proses penyensoran, apakah berupa pengaburan gambar (pengebluran), penyamaran wajah, pengubahan suara, dan sebagainya, bukanlah tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dan wilayah pekerjaan Komisi Penyiaran Indonesia.
3. Bahwa lembaga penyiaran, dalam hal ini televisi, melakukan penyensoran sendiri (swasensor), itu karena pertimbangan lembaga penyiaran tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, CNN Indonesia menayangkan liputan cabang renang PON, namun seluruh badannya diblur, kecuali kepala. Diblurnya tayangan tersebut tak terlepas dari pakaian perenang yang memang menggunakan pakaian minim.

Gambar-gambar pembluran tayangan liputan renang PON 2016 itu beredar luas di dunia maya. Para netizen dibuat heboh dan mengomentari gambar tersebut. Kebanyakan mereka menghujat keputusan stasiun televisi dalam memblur tayangannya.

Salah satu akun yang menyebarkan tayangan yang diblur itu adalah Iman Brotoseno di akun Facebook miliknya. Iman mengunggah screen shoot tayangan televisi tersebut dengan gambar atlet berada di dekat kolam renang dan seluruh badannya diblur kecuali wajah.

Unggahan Iman Brotoseno mendapat beragam komentar. Sebanyak 471 netizen pun men-share ulang kirimannya dengan 1.000 orang memberi like.

Menyadari kekeliruannya, CNN Indonesia akhirnya mengirimkan surat permohonan maaf kepada KPI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya