SOLOPOS.COM - Pagi Pagi Pasti Happy (Istimewa)

KPI melakukan pembinaan terhadap Pagi Pagi Pasti Happy.

Solopos.com, SOLO – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melihat adanya kecenderungan eksploitasi konflik keluarga dalam program Pagi-Pagi Pasti Happy yang tayang di Trans TV. Alasan itulah yang membuat KPI akhirnya turun tangan untuk melakukan pembinaan terhadap tayangan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Program siaran Pagi Pagi Pasti Happy ditayangkan di pagi hari yang merupakan waktu tayang untuk program anak.

Di hadapan jajaran Trans TV yang juga dihadiri Direktur Operasional Trans TV, Latief Harnoko dan Kepala Departemen Produksi, Bisma Ali Satari, Hardly memaparkan beberapa tayangan program Pagi-Pagi Pasti Happy yang mendapatkan teguran dan peringatan dari KPI. Aduan dari masyarakat yang sampai ke KPI atas program siaran ini mencapai 266 aduan. Baca juga: Tim KPI Datangi Studio Trans TV, Ada Apa?

Komisioner KPI Pusat koordinator bidang pengawasan isi siaran Hardly Stefano Pariela, dalam acara pembinaan program siaran Pagi-Pagi Pasti Happy di Trans TV, Senin (22/1/2018), mengatakan dirinya tidak dapat melihat pada bagian mana program siaran ini dapat membuat pemirsanya senang atau happy, sebagaimana tujuan program ini disiarkan.

Pada kesempatan tersebut sebagaimana dilansir di situs resmi Kpi.go.id, Bisma menjelaskan konsep dasar program Pagi-Pagi Pasti Happy yang sudah tayang selama satu tahun. Beberapa waktu belakangan, ujar Bisma, program ini memang banyak mengambil isu yang viral di media sosial. “Harapannya, di program inilah isu-isu yang viral di media sosial bisa diluruskan,” katanya.

Namun demikian, Nuning Rodiyah (Komisioner KPI Pusat bidang pengawasan isi siaran) justru melihat program ini sarat dengan masalah privat yang dibuka ke publik pada jam tayang anak. “Anak-anak tentu akan melihat bahwa konflik rumah tangga dan pertengkaran yang vulgar di layar kaca menjadi hal yang lumrah dan berpotensi untuk ditiru,” ujarnya.

Sedangkan catatan dari Mayong Suryo Laksono (Komisioner KPI Pusat bidang pengawasan isi siaran) adalah tentang kehadiran anak-anak di studio yang tidak sesuai dengan konsep acara. “Anak-anak yang hadir pada program ini tentunya memiliki resiko berbicara yang tidak sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyian dan Standar Program Siaran (P3 & SPS),” kata Mayong. Ia bahkan berharap konsep dasar dari Pagi-Pagi Pasti Happy di-review ulang. Mayong menilai, kebijakan mengambil tema gosip dari dunia artis berpotensi “membunuh” para artis tersebut.

Di akhir acara, Hardly meminta pengelola program Pagi-Pagi Pasti Happy memberikan penguatan pada program ini agar terlihat jelas nilai/ value yang dibawa. “Program siaran harus punya tujuan yang jelas, serta kemanfaatannya bagi publik, jangan sampai program ini justru menjadi sarana mereproduksi gosip,” tegas Hardly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya