SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &mdash; Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Solo berencana mengusulkan tes HIV bagi <a title="Kecelakaan Sragen: Motor Vs Truk di Tanon, Paman dan Keponakan Meninggal" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180509/491/915330/kecelakaan-sragen-motor-vs-truk-di-tanon-paman-dan-keponakan-meninggal">pasangan calon</a> pengantin&nbsp;sebagai persyaratan menikah. Selain untuk mencapai <em>zero</em> HIV baru, gagasan itu sekaligus sebagai upaya mewujudkan <em>zero</em> kematian AIDS, serta tidak ada diskriminasi karena AIDS.</p><p>Gagasan tersebut disampaikan Pengurus KPA Solo Tommy Prawoto di sela kegiatan Fasilitasi Bidang Kesehatan Terkait Penyakit Tuberkulosis (TB) dan HIV/AIDS Bagi Calon Pengantin dan Keluarga Muda di Bale Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (8/5/2018).</p><p>&ldquo;Kami menargetkan Kota Solo bisa terbebas dari penularan HIV/AIDS di 2020 mendatang. Untuk itu kami dorong masyarakat untuk melakukan tes HIV,&rdquo; kata dia.</p><p>Tes HIV didorong dilakukan bagi pasangan calon pengantin yang <a title="Perguruan Silat Solo Dukung Pilkada Damai" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180509/489/914799/perguruan-silat-solo-dukung-pilkada-damai">akan menikah. </a>Gagasan ini akan disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, harapannya bisa menjadi kebijakan salah satu persyaratan bagi calon pengantin yang akan menikah.</p><p>Targetnya calon pasangan bisa mengetahui statusnya dan dapat menghasilkan keturunan yang sehat.</p><p>&ldquo;Kalaupun kedapatan positif, tetap akan mendapatkan pendampingan dari dokter, jadi tidak masalah," kata dia.</p><p>Hingga saat ini, kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun terus meningkat. Selama tiga bulan terakhir, KPA mencatat angka HIV/AIDS baru ditemukan 79 kasus. Artinya dalam satu hari ada kasus temuan HIV/AIDS baru di Kota Bengawan, meskipun belum diidentifikasi lebih lanjut apakah mereka warga Solo atau bukan.</p><p>&ldquo;Yang jelas untuk mengantispasi sebaran HIV/AIDS salah satunya harus jalani tes. Dan sosialisasi bagi pasangan calon pengantin dan keluarga muda salah satu upaya untuk menekan penyebaran HIV/AIDS,&rdquo; katanya.</p><p>Dia mengatakan masih banyak masyarakat yang belum memahami betul bagaimana penularan virus berbahaya itu. HIV/AIDS bisa tertular dari orang tua saat anak itu dalam kandungan, bisa dari pasangan yang tidak setia, atau dari transfusi darah.</p><p>Kegiatan ini diadakan dalam sarana meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga tercipta masyarakat yang waras. Tak hanya itu, dirinya juga mengajak masyarakat untuk menjaga orang-orang di lingkungan sekitarnya agar tidak terjangkit HIV/AIDS. Hal itu bisa dimulai dari keluarga, saudara hingga tetangga.</p><p>"Disini kita juga ingin menunjukkan kepedulian, bahwa tidak semua penderita (HIV/AIDS) adalah pelaku. Kita harus <a title="Setelah Europe, Bupati Boyolali Ancang-Ancang Datangkan Scorpions" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180509/492/915145/setelah-europe-bupati-boyolali-ancang-ancang-datangkan-scorpions">bahu membahu</a> dalam menghadapi TB dan HIV/AIDS," katanya.</p><p>Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agus Santoso mengatakan selain HIV/AIDS, pasangan calon pengantin dan keluarga muda juga harus mewaspadai penyebaran penyakit TB. TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. TB tidak hanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti selaput otak.</p><p>&ldquo;Pengendalian penyakit TB dan HIV/AIDS menjadi program prioritas Wali Kota. Jadi kami intensif menyosialisasikannya,&rdquo; katanya.&nbsp;</p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya