SOLOPOS.COM - Pedagang memajang burung Love bird dalam sangkar di kios Taman pasar burung depok, Manahan, Solo Jumat (4/4). Love bird telah lama menjadi incaran pecinta burng namun hingga kini harganya tetap stabil antara Rp850.000 hingga Rp2.000.000 sepasang (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO — Hujan abu yang terjadi di Kota Solo pada Selasa (3/3/2020) pagi membuat pedagang burung di Pasar Burung Depok waspada. Hal itu dikarenakan abu vulkanis dampak erupsi Gunung Merapi itu dapat menganggu kesehatan burung bahkan hingga mengakibatkan kematian.

Ketua Paguyuban Pasar Burung dan Ikan Depok Solo, Suwarjo, saat dijumpai Solopos.com di sela-sela kegiatannya, mengatakan sebelum hujan abu mengguyur Kota Solo, semula para pedagang menjemur burung-burungnya di depan kios.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sukarelawan Tulung Klaten Bagikan 2.000 Masker

Namun, ketika terpantau hujan abu, para pedagang bergegas mengevakuasi burung-burung mereka ke dalam kios. Lalu, pedagang memilih mengerudungi burung mahal atau burung dengan harga lebih dari Rp1juta seperti burung murai batu, cucak rawa, dan poksai demi kesehatan burung.

“Belajar dari dampak letusan Gunung Kelud lalu, banyak burung yang mati akibat terpapar abu atau tempat minum burung kemasukan abu. Kami segera menginformasikan kepada seluruh pedagang untuk menjaga kesehatan burung karena abu ini mudah menganggu kesehatan khususnya pernafasan burung,” ujarnya.

Hujan Abu Merapi Guyur Soloraya, Begini Cara Warga Solo Akali Kelangkaan Masker

Ia menyebut mengerudungi burung menjadi satu-satu jalannya untuk menjaga burung tidak mudah stres dan membuat burung macet atau enggan berkicau. Ia menambahkan 360an pedagang telah tanggap mengevakuasi burung membuat hingga hujan abu reda seluruh burung masih dalam kondisi sehat.

Ia menjelaskan meski hujan abu kali ini tidak terlalu berpengaruh pada kesahatan burung namun sedikit berpengaruh pada jumlah pembeli. Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung pasar disebabkan warga enggan keluar rumah karena kesulitan memperoleh masker.

Seruan MUI Tangkal Virus Corona: Baca Doa Qunut dan Berwudu

Pedagang burung lainnya, Muh. Faesol, menyebut hujan abu kali ini tidak terlalu berpengaruh bagi kondisi kesehatan burung. Namun, sebagai langkah antisipasi burung jualannya disimpan di dalam kios.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya