SOLOPOS.COM - Anggota Dog Meat Free Indonesia (DMFI) saat menggelar audensi dengan Wali Kota Malang, Sutaji, di Malang, Jumat (14/1/2022). (Solopos.com-DMFI)

Solopos.com, MALANG — Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur (Jatim), atas upaya memberantas perdagangan daging anjing. Bahkan, Malang bakal menjadi kota pertama di Jatim yang akan menerapkan larangan perdagangan daging anjing.

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, DMFI bersama Animals Hope Shelter dan Partai Nasdem Malang telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Malang, Sutaji, pada Jumat (14/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pertemuan itu, dibahas terkait ajakan DMFI agar Pemkot Malang menerapkan kebijakan pelarangan perdagangan daging anjing di wilayahnya.

Baca juga: Pria Berlagak Koboi di Malang Pernah Tembak Polisi

Pertemuan itu berlanjut cukup singkat. Meski demikian, Wali Kota Malang langsung mengiyakan ajakan DMFI setelah mendengar paparan terkait risiko, kondisi, dan bahaya yang ditimbulkan akibat perdagangan daging anjing. Bahkan Wali Kota Malang setuju untuk mengusulkan adanya pelarangan daging anjing di Kota Malang.

“Kota Malang memang tidak sepopuler Kota Solo dalam perdagangan daging anjing. Tapi, Kota Malang memiliki beberapa warung yang memperdagangkan daging anjing dan bisa dipesan melalui aplikasi online,” ungkap Field Manager DMFI, Mustika, dalam keterangan tertulisnya.

Pendiri Jakarta Animal Aid Network dan Koordinator Nasional DMFI, Karin Franken, mengaku telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap perdagangan daging anjing di seluruh Jawa sejak 2019 lalu.

Menurutnya, Jawa Timur mempertaruhkan status bebas rabies jika perdagangan daging anjing tidak segera dihentikan. Oleh karena itu, ia pun mengapresiasi inisiatif Wali Kota Malang dan berharap langkah tersebut diikuti seluruh daerah di Jatim.

Baca juga: Kulonprogo Jadi yang Pertama Tegakkan Larangan Perdagangan Daging Anjing, Solo Kapan?

Sementara itu, anggota Campaign Koalisi DMFI, drh. Merry, mengatakatan Pulau Jawa pada umumnya memiliki risiko tinggi terhadap wabah rabies. Hal ini menyusul padatnya lalu lintas anjing yang diangkut dari Jawa Barat ke kota-kota lain di Jawa, seperti Solo maupun Jakarta.

“Jawa Timur juga mendapat ancaman besar akibat praktik perdagangan daging anjing jika tidak segera dilakukan pelarangan,” imbuh Media and Goverment Engagement DMFI, Adhy Hane.

Menurut DMFI, Pemkot Malang pada Senin (17/1/2022), akan mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan perdagangan daging anjing di Indonesia. Selain itu, Pemkot Malang juga berkomitmen melakukan pengawasan terhadap konsumsi hewan yang tidak layak dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya