SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Maidi menerima sertifikan Eradikasi Frambusia dari Menkes Budi Gunadi Sadikin di gedung Prof. dr. G. A. Siwabessy Kemenkes, Rabu (7/4/2021). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Kota Madiun dinyatakan bebas penyakit frambusia selama lima tahun terakhir. Atas pencapaian itu, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) memberikan penghargaan Eradikasi Frambusia kepada Pemkot Madiun.

Sertifikat penghargaan bebas penyakit frambusia ini diberikan secara langsung oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin dan diterima Wali Kota Madiun, Maidi di gedung Prof. dr. G. A. Siwabessy Kemenkes, Rabu (7/4/2021). Frambusia sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri yang penularannya melalui kontak langsung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam keterang pers, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Madiun, Denik Wuryani, mengatakan Kota Madiun sudah tidak ada lagi kasus frambusia sekitar lima tahun terakhir. Sedangkan untuk penyakit kusta, Kota Madiun mendapatkan penghargaan Eliminasi Kusta yang artinya kasus temuan semakin sedikit. Sepanjang 2020, pihaknya hanya menemukan empat kasus kusta.

“Penanganan kasus penyakit menular seperti ini memang butuh peran kita semua. Karenanya, kami juga terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan masyarakat paham dan peduli akan perilaku hidup bersih dan sehat,” kata dia.

Baca juga: Tak Lagi Horor, Makam di Kota Madiun Dilengkapi Kebun Sayur dan Burung Merpati

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan berbagai upaya telah dilakukan pemkot selama beberapa tahun terakhir. Seperti melakukan surveilans atau pemantauan rutin penyakit frambusia, deteksi dini kusta, dan frambusia pada anak.

Selain itu, pihaknya juga memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta obat-obatan untuk penyakit kusta dan frambusia. Petugas secara aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat agar tidak ada stigma negatif kepada penderita kusta dan frambusia.

“Masyarakat terus kita edukasi terkait kusta dan frambusia ini. Bagaimana cara mencegahnya dan harus bagaimana jika mendapati gejala-gejalanya. Masyarakat juga mengindahkan imbauan dan anjuran petugas. Yang sudah baik seperti ini akan terus kita tingkatkan,” kata dia.

Baca juga: Lambat Tangani Bencana, Kepala BPBD NTT Dicopot

Penyakit Kusta

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan penyakit kulit seperti kusta dan frambusia sudah ada sejak lama. Bahka sudah ada sejak ribuan tahun silam. Untuk itu, ini menjadi tantangan supaya penyakit kulit ini tidak lagi menyerang warga.

Dia menyebut untuk penyakit kusta masih ditemukan sekitar 16.000 kasus di tanah air. Sedangkan untuk frambusia angkanya relatif sudah sedikit.

“Selamat kepada daerah yang sudah mendapatkan penghargaan dan tentunya terima kasih atas kontribusi pemerintah di daerah dalam membnatu pemerintah mengentaskan masyarakat dari penyakit ini. Kami di kementerian juga terus berkomunikasi dan berkordinasi dengan negara lain yang sudah berhasil terbebas dari penyakit ini,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya