SOLOPOS.COM - Suasana Kota Solo dari Rooftop Solo Grand Mall, Selasa (6/2/2018). Kota Solo mendapat predikat Kota Layak Huni dengan indeks tinggi dari Ikatan Ahli Perencanaan (IAP). Penilaian tersebut dilakukan di 19 provinsi dan 36 kota di Indonesia. (Nicolous Irawan/JIBI/SOLOPOS)

Solo sebagai Kota Layak Huni kian diupayakan Pemkot lewat program 3 WMP.

Solopos.com, SOLO—Kota Solo dinobatkan sebagai Kota Paling Layak Huni di Indonesia. Kali ini, Kota Solo menduduki peringkat pertama mengalahkan Balikpapan yang sebelumnya menduduki peringkat pertama sebagai kota paling layak huni.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Predikat Kota Layak Huni ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia di 26 kota dan 19 provinsi selama kurun waktu 2017. (baca: #ESPOSPEDIA : Solo Kota Paling Layak Huni)

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan predikat Solo sebagai kota layak huni tidak lepas dari peran masyarakat Kota Bengawan yang saling menghargai kemajemukan. Berbagai upaya pun dilakukan Pemkot untuk memenuhi kebutuhan warganya lewat program 3 WMP, yakni waras, wasis, wareg, mapan, dan papan.

“Mampu menghormati dan menghargai. Tidak memandang suku, agama dan juga ras,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (6/2/2018).

Peran pemerintah dalam hal ini pun dilakukan melalui penataan kota, serta pemenuhan sarana dan prasarana infrastruktur.  Tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan bagi warga dan juga wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo.

Hal ini mengingat kenyamanan tidak terlepas dari fasilitas yang memadai. Untuk itu, Pemkot terus berupaya untuk memberikan infrastruktur yang bisa menjadikan Kota Solo nyaman untuk ditinggali.

“Seperti  pembangunan flyover yang sebentar lagi akan dilakukan, pembangunan jembatan kembar Tirtonadi,” katanya.

Tak hanya pemenuhan dalam bidang sarana dan prasarana infrastruktur, Pemkot juga memenuhi bidang kesehatan maupun pendidikan melalui berbagai program kerja.

Untuk bidang kesehatan misalnya, Pemkot mengaver biaya premi Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi warga rentan miskin dengan APBD Kota Solo, layanan kesehatan gratis di Puskesmas, layanan laboratorium gratis, dan lain sebagainya.

Sedangkan di bidang pendidikan, Pemkot memberikan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS).

“Pemenuhan kebutuhan warga kita jabarkan dalam program 3 WMP waras, wasis, wareg, mapan, dan papan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya