SOLOPOS.COM - Pejalan kaki melintas di kawasan Kota Lama Semarang, Jateng, Rabu (7/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kota Lama Semarang dikucuri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dana Rp97 miliar.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan kucuran dana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merevitalisasi Kota Lama Semarang ditambah. “Awalnya, Rp40 miliar. Alhamdulillah, dari hasil rapat koordinasi Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Semarang anggarannya ternyata ditambah jadi Rp97 miliar,” katanya di Semarang, Kamis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ita—sapaan akrab Hevearita—yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang itu mengatakan anggaran dari Kementerian PUPR itu untuk proyek tahun jamak, yakni 2017 dan 2018. Menurut dia, anggaran dana sebanyak itu akan digunakan untuk membenahi infrastruktur, seperti drainase, jalan, hingga penataan street furniture untuk mempercantik kawasan Kota Lama Semarang.

“Ya, seperti lampu jalan, kursi, hingga penandaan jalan. Misalnya, tulisan Jalan Sendowo, Jalan Kepodang, dan sebagainya. Prioritasnya, di jalur utama, yakni sekitar Jl. Letjen Suprapto,” katanya.

Nantinya, kata dia, disiapkan pula jalur pedestrian yang nyaman dihiasi dengan aksesori jalan, seperti lampu jalan yang cantik, sehingga akan semakin membuat wisatawan betah menikmati keindahan Kota Lama Semarang. “Jadi, nanti suasananya tidak monoton. Lampu-lampu jalan akan dibuat lebih cantik lagi. Kami ingin jalur pedestrian ini sukses menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya,” katanya.

Rencananya, beberapa titik di kawasan Kota Lama Semarang bakal dijadikan jalur pedestrian atau khusus bagi pejalan kaki sehingga arus kendaraan bermotor akan dialihkan ke jalur sekitarnya. “Saat ini, para pemilik bangunan di Kota Lama juga sudah mulai terbuka. Kami sering lakukan komunikasi dengan mereka tahap demi tahap. Mereka mau memanfaatkan bangunan yang dimilikinya,” katanya.

Gedung Van Dorp misalnya, akan dikembangkan menjadi museum 3D dan di belakangnya dibangun lahan parkir. Sedangkan gedung tempat gule Bustaman yang terkenal juga dijajaki untuk galeri furniture. Artinya, simpul Ita, revitalisasi Kota Lama Semarang berjalan beriringan dengan geliat pertumbuhan ekonomi dengan dimanfaatkannya kembali gedung-gedung kuno di kawasan itu oleh pemiliknya.

“Bangunan-bangunan sudah mulai dioptimalkan. Gedung Oudetrap milik Pemkot Semarang juga sudah mulai dipugar. Rencananya, delapan bulan sudah bisa selesai pengerjaannya,” pungkasnya. Saat ini, pengerjaan jalur pedestrian tengah berjalan, seperti di depan Gedung Telkom yang jadi Galeri UMKM yang dilengkapi dengan kursi, portal jalan, dan aksesoris bergambar ikon Kota Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya