SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA —Stasiun pemantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika DIY memprediksikan musim penghujan akan mulai akhir Oktober ini. Melihat masih tersimpannya potensi bencana banjir, Pemerintah Kota Jogja tata sejumlah kesiapan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Toni Agus Wijaya mengatakan prediksi musim penghujan di wilayah DIY akan terjadi menjelang akhir Oktober. Musim tersebut menurutnya terjadi secara berkesinambungan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hujan diprediksikan akan terjadi di wilayah DIY bagian utara, atau sekitar lereng Merapi. Menurut hasil pemantauannya hujan itu sudah terjadi pada minggu ini.

Secara perlahan, hujan akan bergeser kearah selatan menuju kawasan Kota Jogja dan bergeser lagi ke wilayah Bantul dan Gunungkidul. Dia memprediksikan hujan di Kota Jogja akan terjadi pada awal November mendatang. Musim hujan, kata Toni akan diawali dengan hujan ringan. Puncak musim hujan diperkirakan jatuh akhir Januari atau awal Februari mendatang.

“Sesuai prediksi kami, hujan akan mulai terjadi pada akhir Oktober ini di kawasan DIY bagian utara, lantas akan bergeser kearah selatan seperti Kota Jogja, Bantul dan Gunungkidul,” jelasnya.

Menanggapi potensi bencana banjir, pemerintah Kota Jogja telah melakukan sejumlah persiapan. Wakil Walikota Jogja Haryadi Suyuti menjelaskan sejumlah persiapan yang telah dilakukan diantaranya pengecekan alat komikasi, pengecekan jalur evakuasi, pengecekan titik bantuan meliputi dapur umum dan tempat evakuasi. Haryadi menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan para lurah dab camat.

“Persiapan sudah dilakukan. Camat dan lurah dibantaran Code harus mulai mempersiapkan penanggulangan bencana. Seperti jalur evakuasi, tempat pengungsian, titik evakuasi, alat komunikasi dan lainnya,” katanya ditemui kemarin.

Disamping kesiapan teknis oleh struktural pemerintahan, pihaknya juga meminta masyarakat Kota Jogja untuk meningkatkan kesadaran waspada bencana banjir.

“Kita meminta masyarakat juga memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana, karena kewaspadaan itulah sebenarnya menjadi sebuah upaya pengurangan resiko,” katanya di Balaikota Jogja Sabtu (22/10).

Persiapan terhadap potensi bencana banjir lahar dingin juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.

Kepala BPBD DIY Budiantono menjelaskan sebagai upaya pengurangan bencana pihaknya telah memberikan pelatihan reaksi cepat penanganan bencana lahar dingin. Diantaranya dengan pengerukan sedimentasi material bekas erupsi di beberapa sungai yang berhulu di wilayah Merapi. (HARIAN JOGJA/Rina Wijayanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya