SOLOPOS.COM - Pelaksanaan lomba senam aerobik dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-176 di Car Free Day (CFD) Boyolali pada Minggu (4/6/2023). Pelaksanaan lomba tersebut berlangsung meriah. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Beragam kostum unik mewarnai lomba senam aerobik dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-176 di Car Free Day (CFD) Boyolali pada Minggu (4/6/2023).

Para peserta memang memakai pakaian olah raga untuk memudahkan gerakan senam aerobik. Akan tetapi, hiasan di kepala mereka terbilang unik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa dari mereka ada yang memakai belangkon, hiasan kepala berbulu, hingga kostum kepala topeng ireng.

Kostum kepala topeng ireng menjadi yang paling menjulang di antara kostum yang lain karena lebih tinggi dibandingkan hiasan kepala lain, seperti belangkon. Ternyata, satu tim yang memakai kostum tersebut berasal dari Kecamatan Selo.

Salah satu peserta lomba senam aerobik, Widya asal Selo, mengungkapkan kelompoknya yang berisi enam orang sengaja memakai kostum kepala topeng ireng dalam lomba tersebut.

“Kami sengaja memakai topi topeng ireng itu biar lebih ikonik, ciri khas Selo. Jadi biar semua orang tahu kami dari Selo,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Widya mengaku timnya mewakili Kecamatan Selo dalam lomba senam aerobik tersebut.

Ia mengungkapkan untuk mengikuti lomba aerobik, timnya berangkat dari Selo pukul 05.00 WIB. Selanjutnya mendaftar ulang dan mengikuti senam massal non-lomba.

Lalu mengikuti babak penyisihan. Namun, timnya tersingkir dalam babak penyisihan. Walaupun begitu, Widya tak merasa sedih karena ikut memeriahkan HUT ke-176 Kabupaten Boyolali.

“Kami persiapan cukup mendadak dan juga jarang aerobik. Jadi memang targetnya bukan menang lomba, tapi memeriahkan. Pun misal beruntung, semoga ya dapat kostum terbaik,” jelas dia.

Lebih lanjut, Widya berharap pada ulang tahun ke-176, Boyolali dapat semakin maju, jaya, dan sehat.

Peserta lomba lainnya asal PMI Boyolali, Diana, menyatakan keenam orang kelompoknya sengaja memakai belangkon dan jarik batik di pinggang sebagai ciri khas orang Jawa.

“Jadi biar kelihatan orang Jawa sekaligus turut memeriahkan acara ini. Biasanya orang senam kan hanya pakai baju olahraga,” kata dia.

Tim Diana dari PMI Boyolali berhasil memasuki 10 besar atau babak final.

Ia mengungkapkan tak banyak kuncinya, timnya juga mempersiapkan lomba cukup mendadak. Namun, Diana dan tim sempat sekali berlatih pada Kamis (1/6/2023).

Ia menargetkan timnya dapat menang dalam lomba senam aerobik dalam HUT ke-176 Kabupaten Boyolali. Namun, Diana mengatakan jika tidak menang, ia akan tetap senang karena dapat memeriahkan HUT Boyolali.

Sebagai informasi, lomba senam aerobik ini diikuti puluhan tim dan ratusan peserta asal Boyolali. Babak penyisihan dilaksanakan dari pukul 06.30 WIB-06.45 WIB. Babak final 10 besar dimulai pukul 07.00 WIB-07.37 WIB.

Juri dalam lomba tersebut semuanya berasal dari luar Boyolali yaitu dua orang dari Yogyakarta dan satu orang dari Wonogiri. Nantinya, akan diambil juara I, II, III, kostum terbaik, dan favorit juri.

Dengan rincian juara I akan mendapatkan hadiah Rp3 juta dan trofi, juara II Rp2 juta dan trofi, juara III Rp1 juta dan trofi, lalu juara kostum terbaik dan favorit juri masing-masing Rp750.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya