SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Kursi Gubernur Bank Indonesia (BI) kurang lebih selama 7 bulan ini masih kosong. Hal itu dikarenakan Presiden belum menemukan figur yang tepat untuk menjabat kursi BI-1 tersebut.

Demikian dikatakan oleh Ketua Badan Anggaran sekaligus Anggota Komisi XI DPR-RI Harry Azhar Aziz usai menjadi pembicara dalam acara sosialisasi UU No 42 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPn) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu (19/12).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Saya kira presiden belum menemukan figur yang tepat, karena saat ini tidak ada hal yang mengganggu presiden dalam memilih calon gubernur BI, padahal sudah selama 7 bulan lebih kursi BI-1 masih kosong,” ujar Harry.

Ia mengatakan, masalah pemilihan Gubernur BI ini sebenarnya lebih kepada institusional program. “Yang jadi masalah yakni belum settle-nya Undang-undang BI karena tidak tegas menyatakan mengenai kekosongan Gubernur sampai kapan waktunya dan ini seolah-olah bertele-tele,” tuturnya.

Harry menegaskan pentingnya Presiden segera memilih Gubernur BI supaya memiliki ikon dalam menentukan kebijakan moneter. “Dan ini sifatnya mendesak,” ungkapnya.

Untuk diketahui DPR-RI melalui komisi XI telah mengajukan surat resmi kepada Presiden RI untuk segera menentukan calon Gubernur BI untuk segera dilakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh DPR. Harry menambahkan siapapun calonnya baik dari internal BI maupun eksternal atau orang diluar institusi BI tidak menjadi masalah.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya