SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pyongyang–Pemerintah Korea Utara (Korut) membela serangan mematikannya ke Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan (Korsel) bulan lalu. Korut pun menuding pemerintah Korsel dan AS terus-menerus meningkatkan ketegangan.

Korut melancarkan serangan artileri ke Yeonpyeong dan menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil. Yeonpyeong merupakan satu dari lima pulau Korsel yang terletak di perbatasan laut Garis Batas Utara atau Northern Limit Line (NLL) yang diperebutkan.

Menurut Pyongyang, pihaknya melancarkan serangan artileri ke Yeonpyeong setelah Korsel menembaki wilayah perairan Korut. Namun pemerintah Seoul membantahnya. Menurut Seoul, pihaknya saat itu hanya melakukan latihan militer reguler di daerah tersebut.

“Korsel menembakkan ribuan peluru ke wilayah perairan pihak DPRK,” demikian laporan Sekretariat Komite Reunifikasi Damai Korea seperti dilaporkan kantor berita resmi Korut, KCNA dan dilansir Reuters, Kamis (9/12).

“Tindakan sembrono tersebut jelas merupakan provokasi disengaja untuk meminta DPRK mengambil aksi militer balasan,” demikian disampaikan Korut.

Dalam statemen Korut itu juga disebutkan bahwa Korsel “terus-menerus mengejek upaya tulus Korut untuk memperbaiki hubungan antar Korea dan memalingkan wajah mereka dari Korut”.

Pemerintah Korut tidak pernah mengakui NLL. Menurutnya, garis batas tersebut dibuat tanpa persetujuannya menyusul perang Korea tahun 1950-1953 silam.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya