SOLOPOS.COM - Suasana salah satu sudut perumahan sederhana Griya Lawu Asri di Desa Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar, beberapa waktu lalu. Pembangunan perumahan ini terjerat permasalahan berupa antara lain korupsi yang menyeret nama mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani. (JIBI/SOLOPOS/Adib Muttaqin Asfar)

Suasana salah satu sudut perumahan sederhana Griya Lawu Asri di Desa Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar, beberapa waktu lalu. Pembangunan perumahan ini terjerat permasalahan berupa antara lain korupsi yang menyeret nama Bupati Karanganyar Rina Iriani. (JIBI/SOLOPOS/Adib Muttaqin Asfar)

KARANGANYAR – Surat Perintah Penyelidikan (Sprintlid) untuk Rina Iriani terkait korupsi Griya Lawu Asri (GLA) akhirnya keluar. Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) Karanganyar, Agus Winoto, mengatakan tim penyelidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah (Jateng) akan mulai bergerak setidaknya pekan depan. Namun mengenai siapa saja nama yang tercantum dalam Sprintlid, dia mengaku tidak tahu. “Yang pasti mulai pekan depan tim sudah bergerak,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perihal teknis penyelidikan, menurut Agus bisa dilakukan dengan melakukan pemanggilan nama-nama yang masuk daftar Sprintlid. Termasuk saksi-saksi yang telah diperiksa dalam kasus perumahan GLA sebelumnya. Bisa juga, dia melanjutkan, tim penyelidik melakukan pengecekan lapangan di perumahan GLA di Jeruksawit, Gondangrejo. Agus menjelaskan keterangan tiga terpidana kasus perumahan GLA dalam persidangan sebelumnya bisa menjadi alat bukti penyelidikan.

Secara terpisah, pengamat hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), Moh Jamin, menilai kejaksaan harus segera melakukan penyelidikan menyusul turunnya Sprintlid. Termasuk bila harus memeriksa Bupati Karanganyar, Rina Iriani.

Apalagi dalam persidangan sebelumnya sudah ada bukti permulaan berupa keterangan tiga terpidana. Jamin menegaskan setiap warga negara berkedudukan sama di muka hukum. ”Tidak boleh ada diskriminasi. Kejaksaan harus proaktif dan cepat bertindak. Jika berlama-lama kita patut curiga ada apa di belakangnya,” sindir dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya