SOLOPOS.COM - Setya Novanto dirawat di RS Medika Permata Hijau Jakarta, Kamis (16/11/2017) malam. (Istimewa)

Korupsi e-KTP, kasus Setya Novanto menuai polemik.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya bisa menemui tim dokter yang merawat Ketua DPR Setya Novanto di Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta, Jumat (17/11/2017) pagi.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Tim KPK yang terdiri atas dokter dan penyidik ditemui dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal, dan hipertensi Bimanesh Sutarjo serta dokter spesialis saraf Nadia Husein Hamedan.

Dokter Bimanesh awalnya datang sekitar pukul 06.00 WIB saat memasuki ruang perawatan VIP yang ada di lantai 3. Sekitar 15 menit kemudian, Bimanesh keluar dari ruang perawatan dan berjalan bersama sejumlah tim dari KPK.

Ekspedisi Mudik 2024

Bimanesh mempersilakan empat anggota tim dari KPK itu menuju ruangan bertulisan Komite Medik yang ada di seberang ruang perawatan. “Sebentar. Saya mau ngobrol dulu sama mereka ini,” kata Bimanesh saat menyapa awak media, Jumat.

Seperti dilaporkan Okezone, pertemuan tersebut berlangsung sekitar 50 menit. Usai bertemu dengan tim KPK, dokter RS Medika Permata Hijau masih menutup mulutnya kepada awak media. “Nanti, saya jelaskan ya,” singkat Bimanesh.

Tak berselang lama, dokter Bimanesh kembali menemui pria berkemeja batik di ruangan Komite Medik. Diduga orang tersebut adalah salah seorang dokter dari KPK.

Baca:
Setya Novanto Kecelakaan, Begini Kondisinya
Setya Novanto Ditemukan di Pantai Baron, Berita Lawas Malah Viral
Kasus Setya Novanto, Drama Belum Usai

Pada Kamis (16/11/2017) malam, Setya Novanto mengalami kecelakaan bersama dua orang lainnya. Mobil Toyota Fortuner yang dikendarai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP)  itu menabrak sebuah tiang di kawasan Pos Pengumben, Permata Hijau, Jakarta Barat.  Setya Novanto pun masih menjalani perawatan di RS Permata Hijau.

Sebelumnya, pihak KPK meminta manajemen Rumah Sakit Medika Permata Hijau tidak mempersulit kerja penyidik KPK di lokasi itu.

“Pihak manajemen Rumah Sakit kami harapkan tidak mempersulit kerja penyidik KPK di lokasi. Sejauh ini ada informasi yang kami terima pihak-pihak tertentu tidak koperatif,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Jumat dini hari.

Febri pun menyatakan penyidik KPK juga sudah membawa dokter untuk kebutuhan pengecekan terhadap Setya Novanto, namun dibutuhkan koordinasi terlebih dahulu dengan dokter jaga atau dokter yang merawatnya.

KPK secara resmi menetapkan status Daftar Pencarian Orang (DPO) kepada Setya Novanto, Kamis malam. Febri menyatakan status DPO diputuskan setelah Setya Novanto tidak kunjung datang atau menyerahkan diri ke KPK sampai Kamis Maghrib.

“Sampai akhirnya diputuskan pembicaraan internal KPK. Akhirnya diputuskan oleh pimpinan KPK mengirimkan surat ke Mabes Polri. Tembusan ke Kapolri dan NCB Interpol menjadikan nama yang bersangkutan masuk ke dalam DPO,” kata Febri.

Menurut Febri, berdasarkan Pasal 12 ayat (1) huruf h dan Pasal 12 ayat (1) huruf i Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, KPK bisa meminta Polri untuk membantu pencarian itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya