SOLOPOS.COM - Politikus PAN Drajad Wibowo (kanan) bersama Hanafi Rais (kiri) mendatangi Gedung KPK di Jakarta, Senin (5/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Kubu Amien Rais menyesalkan KPK tak meminta konfirmasi kepada pendiri PAN tersebut terkait dugaan aliran dana korupsi alkes.

Solopos.com, JAKARTA — Kubu Amien Rais menyesalkan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) tidak pernah melakukan konfirmasi kepada Amien terkait aliran dana korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) dengan terdakwa Siti Fadilah Supari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Politikus PAN, Drajad Wibowo, saat menyambangi Gedung KPK Senin (5/6/2017), mengatakan Amien Rais merupakan seorang tokoh besar. Ketika namanya disebut terkait aliran dana korupsi, hal itu bisa menimbulkan dampak yang panjang.

“Karena itu, kami perlu beri keterangan supaya efek kerusakan yang berpotensi menimbulkan konflik bisa kita hindari. Sudah bisa saling memahami. Saya sudah sampaikan ke Mas Febri [Diansyah, Juru Bicara KPK] bahwa yang menjadi persoalan adalah nama Pak Amien disebut jaksa tanpa pernah dimintai keterangan,” tuturnya saat mewakili Amien di Gedung KPK.

Menurutnya, jika KPK melakukan konfirmasi ke Amien Rais, mungkin berbagai polemik dan aksi massa pendukung politikus senior itu tidak akan terjadi.

“Kami harap ada evaluasi internal di KPK apakah pihak jaksa sudah profesional. Saya tidak akan menilai jaksa sudah profesional atau tidak tapi kami percaya ke KPK. Kalau jaksa sudah bertindak sesuai prosedur, coba cek prosedur ini sudah baik atau tidak karena dampak kerusakan akan lebih besar,” paparnya.

Dia mengatakan hubungan antara Amien Rais dan Sutrisno Bachir telah terjalin sejak dekade 1980-an. Dengan alasan itu, Amien tidak mungkin menanyakan asal muasal uang yang ditransfer oleh kompatriotnya tersebut.

Amien Rais, papar Drajad, sejatinya akan hadir ke Gedung KPK pada Senin pagi. Namun berubah rencana dengan mengirim utusan karena para pimpinan KPK tidak berkenan menerima dirinya. Amien, kata dia, memilih untuk menunggu dan memantau situasi di seputaran Gedung KPK.

Menurut Drajad, Amien Rais siap memberikan konfirmasi terkait aliran dana korupsi alkes dengan terdakwa Siti Fadilah Supari. Amien berharap para penyidik bisa memanggilnya untuk diminta keterangan setelah seusai menjalani umrah pada 8-16 Juni 2017.

“Jangan sampai ada persepsi ketika tengah menjalankan umrah dan dipanggil Pak Amien dikatakan tidak memenuhi panggilan KPK. Kalau perlu Pak Amien sendiri yang datang langsung tanpa dipanggil oleh KPK untuk memberikan keterangan,” tuturnya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa KPK memiliki kewajiban menguraikan fakta-fakta persidangan mulai dari keterangan saksi dan bukti yang lain termasuk yang kemudian jadi pembicaraan terkait aliran dana.

“Kita jelaskan juga memang ada keterangan saksi dan bukti rekening koran yang kemudian tidak mungkin tidak ditampilkan dalam persidangan karena terangkai dan terkait proyek alkes pada 2005 yang merupakan penunjukan langsung sampai aliran dana ke sejumlah pihak termasuk SB Foundation dan ke sejumlah pihak. Konteks itu bisa diproses di persidangan,” paparnya.

Dia mengatakan KPK, saat ini berfokus untuk menyusun konstruksi perbuatan terdakwa, termasuk menilai pembelaan terdakwa menanggapi tuntutan JPU. Sepanjang Senin sejak pagi hingga sore, berbagai kelompok pendukung Amien Rais terus-menerus melakukan aksi di depan Gedung KPK. Mereka menuding KPK tidak bertindak independen dan konsisten melakukan penegakan hukum serta terkesan memojokan Amien Rais dalanm pusaran korupsi alkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya