SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Seoul–Hubungan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) kian memanas. Pemerintah Korut bahkan mengancam akan menyerang Korsel.

Ketegangan itu disebabkan laporan tim investigasi internasional yang menuding Korut telah melancarkan serangan torpedo ke kapal perang Korsel, Cheonan pada Maret lalu. Serangan itu menewaskan 46 pelaut Korsel.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Buntut laporan itu, Presiden Korsel Lee Myung-bak mendesak Korut untuk minta maaf. Lee juga akan mengadukan masalah ini ke Dewan Keamanan PBB. Pemerintahan Lee juga melarang semua perdagangan, investasi dan kunjungan dengan Korut.

Pemerintahan Lee bahkan mengancam akan memasang slogan-slogan propaganda dan pengeras suara guna menyiarkan propaganda anti-Korut di perbatasan kedua negara.

“Tujuan Korut adalah menimbulkan perpecahan dan konflik,” cetus Lee. “Inilah saatnya bagi rezim Korut untuk berubah,” imbuhnya seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (24/5).

Hal ini pun menimbulkan kemarahan Korut. Korut membantah terlibat dalam peristiwa tenggelamnya kapal perang Korsel, Cheonan. Korut pun mengancam akan menyerang peralatan propaganda Korut tersebut.

Korut bahkan siap mengambil langkah yang lebih keras jika ketegangan dengan Korsel meningkat. Korsel dan Korut enam tahun silam sepakat untuk menghentikan propaganda resmi lintas perbatasan.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya