SOLOPOS.COM - Kawasan Jl. Jenderal Sudirman (Jensud) Solo. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kelanjutan proyek Koridor Jenderal Sudirman (Jensud)-Pasar Gede mulai terancam. Hingga akhir tahun, kucuran dana Rp13 miliar yang digadang-gadang dari pemerintah pusat tak kunjung turun.

Pemkot mulai berancang-ancang menyiapkan duit APBD untuk keberlanjutan program. Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Endah Sitaresmi, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Jumat (22/11/2013), mengatakan pengerjaan Koridor Jensud-Pasar Gede awalnya diplot memakai dana APBN dengan total biaya Rp20 miliar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun, sebagian dana yang diajukan sejak akhir tahun 2011 itu tak kunjung direspons pemerintah pusat. “Kalau bantuan kan biasanya berkelanjutan sampai tuntas. Pada 2012, dana turun Rp7 miliar untuk membuat pedestrian di Jl. Jensud. Namun sisanya sampai sekarang tidak ada kabar,” ucap dia.

Rencananya, penataan Koridor Jensud-Pasar Gede tahap dua menyasar Jl. Mayor Kusmanto, bantaran Kali Pepe (dari Jembatan Pasar Gede sampai Kretek Gantung), Jl. R.E. Martadinata hingga kawasan Benteng Vastenburg (Jl. Kapten Mulyadi).

Pihaknya mengatakan eks-SPBU yang ada di Jl. Mayor Kusmanto rencananya bakal dibikin parkir basement dan taman. Sementara Jl. R.E. Martadinata akan dibuat jalur pedestrian. Lantaran dana dari pusat nihil, pihaknya memilih berkonsentrasi ke pembuatan pedestrian di Jl. Kapten Mulyadi (timur benteng).

Duit senilai Rp1,3 miliar telah dianggarkan di APBD 2014 untuk merealisasi program tersebut. “Sekarang tempat itu kan masih dipakai pasar darurat. Setelah pedagang kembali ke Pasar Kliwon, proyek bakal dikerjakan. Jalur pedestrian ini menyambungkan Jl. Mayor Kusmanto dan Jl. Mayor Sunaryo (Galabo),” terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Agus Djoko Witiarso, masih berharap dana pemerintah pusat untuk kelangsungan proyek. Menurutnya, Koridor Jensud-Pasar Gede bakal lama terealisasi jika hanya mengandalkan APBD. “Pembiayaan diharapkan tetap sharing pusat dan daerah. Prosesnya bertahap tidak masalah,” kata dia.

Agus menambahkan, penataan eks SPBU Lojiwetan menjadi prioritas di samping pembuatan jalur pedestrian di Jl. Kapten Mulyadi tahun depan. Pihaknya menyebut penataan SPBU akan terkoneksi dengan penataan Kali Pepe. “Jembatan di sungai bakal direvitalisasi untuk mendukung konsep kawasan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya