SOLOPOS.COM - Tim Inafis dan Polsek Tanon melakukan olah kejadian perkara di lokasi kebakaran di Dukuh Pilangsari RT 031, Desa Ketro, Tanon, Sragen, Sabtu (8/5/2021). (Istimewa/Polsek Tanon)

Solopos.com, SRAGEN—Tim identifikasi (Inafis) Polres Sragen bersama Polsek Tanon melakukan olah kejadian perkara di lokasi kejadian kebakaran di Dukuh Pilangsari RT 031, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen, Sabtu (8/5/2021).

Dari hasil olah kejadian perkara itu, polisi menyimpulkan musibah kebakaran itu dipicu adanya bocah yang bermain korek api saat kakeknya menuangkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di gudang BBM toko kelontong milik Siswanto, 39.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Tanon AKP Bayu Kuncoro saat dihubungi Espos, Sabtu malam, menyampaikan saat melakukan olah di lokasi kejadian menemukan belasan tong BBM. Dia menyampaikan di gudang itu ternyata tidak hanya BBM pertalite tetapi juga ada solar. Bayu menyampaikan polisi sudah memintai keterangan sejumlah saksi.

Baca Juga: Kebakaran 5 Rumah di Tanon, 4 Warga Dilarikan ke RSUD

Korban Luka

“Peristiwa itu berawal saat Mbah Hadi Sutrisno itu sedang menuang BBM pertalite karena saat itu ada yang membeli BBM di toko kelontong itu. Di sebelah Mbah Hadi itu ada anak kecil dan cucunya yang bermain korek api. Api itu tiba-tiba langsung menyambar BBM itu sehingga terjadi ledakan. Kejadian itu sekitar pukul 13.00 WIB,” ujar Bayu.

Dia mengatakan toko kelontong itu milik Siswanto yang memiliki gudang di bagian belakang. Dia mengatakan para warga berdatangan saat terdengar ledakan untuk menolong korban. Dia menyampaikan dari ledakan itu berdampak pada empat orang mengalami luka bakar yang serius. Dia menyebut Hadi Sutrisno mengalami luka bakar 80%.

“Keponakan Siswanto, yakni Della, 9, juga mengalami luka bakar hampir 80%. Selain itu, ada istri Mbah Hadi [Samiyem] mengalamu luka bakar pada kedua tangan dan kaki, sedangkan anak korban Siswanto, yakni Elricho mengalami luka bakar di sekitar muka. Keempat korban luka bakar itu menjalani perawatan di RSUD Sragen,” jelas Kapolsek.

Baca Juga: Duh Tambah Lagi, Seorang Kiai di Sragen Meninggal Positif Covid-19

Bayu mengatakan BBM itu disimpan dengan drum-drum karena banyak drum yang ditemukan di gudang itu. Bayu mencatat hanya ada tiga rumah yang terdampak kebakaran itu, yakni rumah yang berdekatan dengan gudang penyimpanan BBM itu. Ketiga rumah itu, ujar dia, merupakan rumah toko kelontong bersama gudangnya, rumah di belakang gudang, dan rumah di samping gudang.

“Kalau dari tim pemadam yang mencatat ada lima rumah mungkin yang terkenda dampak ringan. Kebetulan yang saya catat hanya rumah yang mengalami dampak cukup berat,” jelasnya.

Selain itu, Bayu juga menemukan sebuah motor Suzuki Thunder juga hangus terbakar. Dia menyimpulkan musibah itu disebabkan karena kelalain karena ada anak yang bermain api di gudang BBM. “Kerugian material diperkirakan mencapai Rp106 juta,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya