SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA – Pemerintah Korea Selatan menghibahkan hingga US$3,5 juta atau sekitar Rp35 miliar untuk pembangunan sistem database di pesisir utara pulau Jawa.

Siaran pers dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia yang diterima di Jakarta, Senin menyebutkan, KOICA untuk proyek ini bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Badan Informasi Geospasial (BIG). Proyek tersebut merupakan kelanjutan dari proyek “Coastal Protection and Management Policy Addressing Climate Change Impact” (Perlindungan Pantai dan Kebijakan Pengelolaan Atasi Dampak Perubahan Iklim) yang telah dilaksanakan oleh Bappenas pada 2010.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Penandatangani perjanjian untuk kerja sama proyek ini telah dilaksanakan di Kedutaan Besar Korea Jakarta, Jumat (10/5/2013), disaksikan Duta Besar Republik Korea, Kim Young-sun dan Kepala Badan Informasi Geospasial, Asep Karsidi. Melalui proyek itu, KOICA atas nama pemerintah Korea akan memberikan bantuan hibah untuk menghasilkan peta topografi dari daerah pesisir utara Jawa, mengembangkan pengelolaan wilayah pesisir dan sistem pendukung keputusan serta memberikan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

Selain itu, KOICA juga akan menugaskan tenaga ahli Korea ke Indonesia serta mengirim pejabat Indonesia ke Korea untuk mengikuti pelatihan.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, KOICA, Bappenas dan BIG harus bekerjasama membangun infrastuktur dasar spasial untuk analisis ilmiah guna mendukung pengambilan keputusan kebijakan perlindungan pesisir dan mengembangkan daerah pesisir. Hal tersebut perlu dilakukan juga dalam rangka meminimalkan kerusakan dari bencana alam serta untuk mengatasi dampak perubahan iklim di Indonesia. Proyek ini akan dilaksanakan selama 18 bulan mulai 2013.

KOICA juga telah menandatangani proyek Pembangunan Laboratorium Penelitian Energi, Lingkungan, dan Unsur-unsur Alam dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Proyek yang akan berlokasi di Pusat Penelitian Kimia LIPI Serpong itu bertujuan untuk meningkatkan kesinambungan lingkungan dan membantu usaha-usaha terhadap perubahan iklim di Indonesia melalui pengembangan biofuel dengan menggunakan sumber-sumber yang tidak terpakai atau limbah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya