SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang--Sebuah truk penambang pasir warna hijau bernopol H 1988 AZ, terjebak di Kali Delan, di Dusun Karangsari, Kecamatan Mungkid, Magelang.

Hal ini akibat adanya banjir lahar dingin Merapi. Banjir lahar dingin disebabkan curah hujan di Puncak Merapi semakin deras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Truk yang terjebak itu disopiri oleh Nursalim, 45, warga Desa Karangejo, Kecamatan Jatingaleh, Magelang, Senin (8/11).

Menurut Marzuki Siregar, salah satu pengelola depo pasir, saat itu ada 3 truk yang berada di bawah bantaran Kali Delan.

Namun tiba-tiba sekitar pukul 12.00 WIB, terdengar gemuruh keras yang merupakan salah satu tanda-tanda terjadinya lahar dingin.

Beberapa penambang langsung berteriak pada 3 sopir truk di bawah bantaran sungai untuk segera naik ke atas. 2 Truk berhasil selamat namun 1 truk tidak berhasil dinaikan ke atas karena terkepung lumpur. Meski demikian, sopir dan rekan-rekannya sudah berhasil naik ke atas.

Sementara itu, Agus Triono, 23, warga Dusun Sidoarjo, Taman Agung, Muntilan, mengatakan, banjir lahar dingin sudah 3 kali terjadi di Kali Delan. Namun 2 kali yang terakhir, terjadi paling besar.

Selama ini proses penambangan pasir terus berlangsung meski bahaya mengancam warga. Dalam satu hari sebanyak 50-60 truk lalu-lalang untuk mengambil pasir di bantaran Kali Delan.

Andi Susanto, warga Kranggan, Temanggung, merasa tidak khawatir nyawanya terancam dengan banjir lahar dingin karena mayoritas penambang pasir sudah mengetahui ciri-ciri banjir lahar dingin. Ciri-ciri banjir lahar dingin seperti suara gemuruh dan arus deras. Mereka nekat menambang pasir karena kebutuhan hidup.

“Mau bagaimana lagi, kita kan butuh makan untuk anak istri, jadi kita harus menambang untuk kebutuhan mereka,” ujar Andi.

Harga pasir yang dipatok penambang Rp 300 ribu bahkan sampai Rp 700 ribu per truk karena langkanya pasir di pasaran akibat meletusnya Gunung Merapi. Normalnya harga pasir Rp 175 ribu-200 ribu per truk.

Sementara itu, jajaran Polres Magelang, berencana untuk melakukan pengusiran terhadap warga pengungsi yang pulang ke rumahnya untuk memberi makan ternak dan mengambil makanan serta logistik. Namun karena cuaca buruk, rencana itu dibatalkan.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya