SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). (Antara - Marius Wonyewun)

Solopos.com, JAYAWIJAYA – Demo yang berujung rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, menyebabkan korban jiwa. Hingga pagi ini terdata ada 23 orang meninggal dunia, dan 63 yang menderita luka-luka.

“Sementara didapat didata 23 [yang tewas] update terbaru di Wamena. Luka-luka 63 orang,” ungkap Kapendam Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto saat dihubungi, sebagaimana dilansir Detik, Selasa (24/9/2019).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Untuk korban dari aparat dalam rusuh di Wamena, kata Eko, hingga kini masih didata. Dia memastikan hari ini kondisi di Wamena maupun di Jayapura kondusif. “Situasi kondusif sekarang,” tegasnya.

Untuk korban akibat demo di Jayapura, Eko mengatakan masih sama dengan sebelumnya. Tiga pendemo meninggal dunia, dan satu aparat TNI gugur. “Jayapura masih sama, 3 dari pendemo, satu aparat meninggal. Kemudian 7 aparat dari polisi luka-luka,” jelas Eko.

Seperti diketahui, demo terjadi di dua wilayah di Papua yakni di Wamena dan Jayapura. Polisi menyebut demo disusupi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang merupakan kelompok separatis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya