SOLOPOS.COM - Petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi korban tewas dari bangunan pabrik kain yang terbakar di Karachi, Pakistan, Rabu (12/9/2012). (Reuters)

Petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi korban tewas dari bangunan pabrik kain yang terbakar di Karachi, Pakistan, Rabu (12/9/2012). (Reuters)

KARACHI – Jumlah korban tewas akibat kebakaran pabrik kain diKarachi,Pakistan, bertambah menjadi 164 orang, Rabu (12/9/2012). Menurut pejabat kepolisianPakistan, Inspektur Jenderal Naeem Broka, jumlah korban tewas tersebut masih bisa bertambah.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Kebakaran besar yang melanda pabrik kain tersebut terjadi pada Selasa (11/9/2012) tengah malam, menewaskan ratusan orang dan melukai puluhan lainnya. Api menyebar dengan cepat, penyebab kebakaran sejauh ini belum dikethaui.

Seluruh korban tewas dibawa ke rumah sakit setempat. Menurut petugas rumah sakit, sebagian besar korban tewas hangus terbakar dan sulit dikenali identitas maupun jenis kelaminnya.

Banyaknya korban tewas karena para pekerja itu tidak dapat melarikan diri karena bangunan pabrik tersebut tidak memiliki pintu keluar darurat. Peralatan keselamatan dasar seperti alarm dan alat pemadam kebakaran juga tak tersedia.

Masalah keamanan seperti ini sering terjadi di Pakistan, akibat banyaknya pabrik yang didirikan secara ilegal di kota-kota negara yang padat penduduk.Parapemilik pabrik juga dilaporkan sering menyuap pejabat untuk menutupi kelalaian mereka.

Sebagian besar kematian dalam insiden kali ini Karachidisebabkan sesak napas setelah para korban terperangkan dalam ruang bawah tanah, kata petugas pemadam kebakaran di Karachi, Ehtisham-ud-Din. “Tidak ada pintu darurat dari ruang bawah tanah yang terkunci,” katanya seperti dilansir yahoonews.

Diperkirakan jumlah korban tewas bertambah karena pihak berwenang menduga masih ada korban lain yang terjebak di ruang bawah tanah.

Sedangkan para karyawan lain yang bekerja di lantai atas dari gedung bertingkatlimaitu, banyak yang berusaha melompat dari jendela yang ditutupi jeruji besi. Banyak yang akhirnya terluka parah, termasuk seorang karyawati berusia 27 tahun yang tengah hamil.

Namun banyak pekerja lain yang tak beruntung bisa melarikan diri dari jendela berjeruji. Tampak sejumlah korban tewas dengan tubuh hangus terbakar yang tersangkut di jeruji-jeruji jendela.

“Tidak ada tindakan antisipasi keamanan dalam desain bangunan. Tidak ada pintu darurat. Semua orang terjebak,” kata seorang pejabat polisi senior, Amjad Farooqi.

Situasi yang tak jauh berbeda dialami para pekerja pabrik sepatu di Lahore. Akibat kebakaran yang diakibatkan ledakan generator listrik, korbantewas bertambah menjadi 25 orang, sebagian besar akibat sesak napas.

Pabrik yang didirikan secara ilegal di tengah lingkungan permukiman di tengahkotaitu juga tak mempunyai pintu darurat dan peralatan pemadaman yang memadai. Atas musibah kebakaran di keduakotayang memakan korban ratusan jiwa itu, Perdana Menteri Raja Pervaiz Ashraf menyatakan keprihatinan dan rasa sedihnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya