SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Manila–Korban tewas tanah longsor di Baguio, Filipina, meningkat menjadi 14 orang, sehingga korban topan Kiko tersebut seluruhnya menjadi 22, kata Dewan Koordinasi Bencana Nasional (NDCC) di Manila Senin.

Tanah longsor itu terjadi Jumat pagi. Semula dilaporkan tiga pekerja tambang tewas akibat banjir bandang disertai tanah longsor melanda kamp mereka di Gunung Emerald saat terjadi hujan deras, sedangkan 10 petambang lain berusaha untuk menolong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun gelombang tanah longsor lain menjebak para penolong tersebut.

NDCC mengatakan 10 penambang itu diselamatkan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Baguio (BGH), seorang korban mengalami cedera berat dan meninggal saat menjalani perawatan.

Dari bencana ini, 12 orang masih hilang saat dilakukan operasi pencarian yang terhenti Ahad karena kondisi cuaca yang buruk dan dikhawatirkan terjadinya gelombang tanah longsor ketiga.

NDCC mengatakan operasi-operasi pencarian dilanjutkan Senin saat cuaca kembali membaik.

Dilaporkan delapan belas orang cedera dan empat lainnya masih hilang.

Tiga insiden tanah longsor terjadi di Itogon: Sitio Luneta, Brgy. Loakan: Brgy, Ilod Poblacion; Brgy. Gumatdang yang mengakibatkan antara lain sekolah dasar roboh dan lima rumah rusak berat.

NDCC telah memberikan bantaun 400 sak beras ke distrik Zambales. Dua helikopter Angkatan Bersenjata Filipina digunakan untuk operasi pertolongan di Igtubli, Tubungan dan Iloilo.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya