Solopos.com, SOLO — Insiden kecelakaan lalu lintas yang memakan korban seseorang dengan kostum Persis Solo di Piyungan, Bantul, Jogja, sempat memantik keriuhan. Pasoepati buka suara terkait insiden kecelakaan tersebut.
Tak lama setelah kejadian itu, sebuah video korban dengan narasi yang menyudutkan suporter PSIM Jogja tersebar di media sosial (medsos) seperti Twitter dan Instagram. Kabar hoaks tersebut menyebutkan pendukung Laskar Mataram menabrak dengan sengaja lelaki bernama Tugimin, 60, itu di pertigaan samping BPD Piyungan, Bantul, Rabu (18/3/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Alasan Warga Karanganyar Nekat Mantenan Saat Waspada Corona
Bumbu rivalitas antara Persis dengan PSIM membuat kabar bohong itu kian memantik amarah sejumlah pendukung akar rumput Persis. Kebetulan di lokasi kejadian juga terdapat sejumlah mural khas PSIM dan Brajamusti.
Namun DPP Pasoepati mengklarifikasi tegas bahwa kabar yang berseliweran di medsos terkait kecelakaan itu tidak benar adanya.
“Kami kroscek dengan perwakilan kami di Jogja, insiden itu murni kecelakaan lalu lintas. Penabraknya sendiri juga sudah sepuh, sudah dimintai keterangan oleh Polsek Piyungan. Jangan mudah tersulut kabar yang belum terverifikasi kebenarannya,” ujar Menteri Sosial Pasoepati, Fajar Mulya Pradipta, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (20/3/2020).
Warga Karanganyar Nekat Mantenan di Tengah Wabah Corona
Fajar membenarkan saat kejadian korban mengenakan jersey Persis musim 2017. Pihaknya mengatakan warga Rejosari, Srimartani, Piyungan, Bantul, itu adalah penggemar sepak bola Indonesia sehingga mengoleksi beberapa kostum klub.
“Sekarang beliau masih dirawat di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Jogja. Info terakhir, beliau masih koma karena pendarahan otak,” terang Fajar.
Hendak ke Puskesmas
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Tugimin yang memiliki riwayat penyakit asma saat itu hendak periksa ke Puskesmas Piyungan bersama anaknya. Sewaktu keduanya hendak menyeberang di pertigaan BPD Piyungan, seorang pengendara motor berumur sekitar 60 tahun melaju kencang dari arah barat sehingga menyebabkan kecelakaan.
Tiwul Milenial Jajanan Ngehits di Karanganyar
Tugimin sempat tak sadarkan diri dan langsung dibawa ke RSUD Prambanan. Dia kemudian dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Jogja. “Saat ini Pasoepati sedang menggalang dana untuk meringankan beban pihak keluarga Tugimin yang merupakaan korban kecelakaan. Hingga Jumat siang, donasi yang terkumpul sekitar Rp2,3 juta,” ujar Fajar.
Seorang pendukung Persis asal Tawangsari, Sukoharjo, Mardiono, sempat terprovokasi seiring tersebarnya video insiden Piyungan. Beruntung dia segera mendapatkan informasi yang benar dari rekannya.
“Saya dapat kabar hoaks itu dari medsos. Mungkin ada oknum yang sengaja memancing di air keruh. Sebagai suporter, kita harus jeli memilah informasi,” ujarnya.