SOLOPOS.COM - Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kedua kanan) didampingi Dirtipideksus Bareskrim Polri Brijen Pol Whisnu Hermawan (ketiga kiri) dan Kasubdit V IKNB Dit Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Ma'mun (kanan) menunjukkan barang bukti kasus investasi ilegal di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (19/1/2022). (Antara/Sigid Kurniawan)
SOLOPOS.COM - Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan <em>(kedua dari kiri</em>) didampingi Dirtipideksus Bareskrim Polri Brijen Pol Whisnu Hermawan (<em>kiri</em>) dan Kasubdit V IKNB Dit Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Ma’mun (<em>ketiga dari kiri</em>) menyampaikan rilis kasus investasi ilegal di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (19/1/2022). (Antara/Sigid Kurniawan)
SOLOPOS.COM - Anggota Dit Tipideksus Bareskrim Polri menata barang bukti saat rilis kasus investasi ilegal di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (19/1/2022). (Antara/Sigid Kurniawan)
SOLOPOS.COM - Dittipideksus Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus investasi bodong alat kesehatan yang telah menelan 283 korban dengan total kerugian sekitar Rp503 miliar. (Antara/Sigid Kurniawan)
Solopos.com, JAKARTA — Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri berhasil mengungkap jaringan investasi bodong dengan modus suntik modal alat kesehatan (alkes).
Barang bukti yang disita antara lain ribuan dus sarung tangan, puluhan jeriken handsanitizer, tabung oksigen, dan barang bukti lain.
Bisnis investasi bodong tersebut telah menelan 283 korban dengan total kerugian sekitar Rp503 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.