Korban Penggusuran Tanah Kraton Jogja, Kumpulkan Koin

JOGJA — Korban penggusuran tanah magersari di Jalan Suryowijayan Jogja menyalurkan aspirasi lewat gerakan pengumpulan uang koin. Langkah pengumpulan uang koin merupakan simbol kritik atas pemberian uang tali asih oleh Cahyo Antono.

Cahyo adalah warga yang mengantongi surat Kekancingan dari Kraton Jogja. Dia saat ini menguasai lahan bekas tempat tinggal warga. Cahyo sempat memberi uang tali asih senilai Rp65 juta kepada warga agar mau pindah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat menggelar aksi, warga korban penggusuran menyediakan kotak kardus untuk menampung sumbangan uang koin dari masyarakat. Kuasa hukum warga Amin Zakaria menyatakan, uang tersebut akan terus dikumpulkan hingga mencapai Rp65 juta. Setelah terkumpul akan diberikan ke Cahyo Antono yang kini menguasai lahan tempat tinggal mereka.

“Selain mengumpulkan uang kami akan tetap di sini, di teras Gedung DPRD DIY) sampai tuntutan kami atas hak tanah itu dipenuhi,” tegas Amin Zakaria, Selasa (12/2/2013).

Pegiat Aliansi Masyarakat Peduli Permasalahan Tanah DIY Iwan Penthol yang mendampingi warga korban penggusuran menyatakan, pengumpulan uang koin tersebut sebagai simbol kritik terhadap Cahyo Antono. Menurutnya, warga tak bisa dibayar dengan uang tali asih senilai Rp65 juta.

Warga menginginkan tetap dapat tinggal di lahan magersari. Sebab sudah puluhan tahun warga tinggal di tempat itu dan tak ada masalah.

Masalah mulai muncul sejak 2003 saat Kraton memberikan Kekancingan kepada Cahyo Antono untuk menguasai lahan tersebut. Padahal di sana sudah ditempati warga.

“Kalau memang itu tanah Kraton kami minta sertifikat bukti. Warga nggak tahu itu tanah Kraton atau bukan, dari dulu yang kami tahu sudah ditempati penduduk,” ujarnya.