SOLOPOS.COM - Jumali, jurnalis Harian Jogja, saat diperiksa di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, Sabtu (27/4) malam. (HARIAN JOGJA/JIBI/Arief Junianto)

Jumali, jurnalis Harian Jogja, saat diperiksa di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, Sabtu (27/4) malam. (HARIAN JOGJA/JIBI/Arief Junianto)

KLATEN—Jurnalis Harian Jogja, Jumali yang menjadi korban pengeroyokan suporter  saat laga antara Persis Solo kontra PSIM, Sabtu sore (27/4/2013) di Stadion Manahan Solo menjalani visum di RS PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Visum dilakukan setelah ia merasakan pusing di bagian kepala sebelah kanannya. Selain Jumali, anggota rombongan PSIM, Nurali juga ikut di visum.

Ekspedisi Mudik 2024

CEO PT Putera Insan Mandiri (PIM) Ajiek Tarmidzi menegaskan, visum tersebut sangat dibutuhkan. Pasalnya, secara pribadi, selain ia mengutuk keras adanya kekerasan terhadap wartawan, hasil visum itu juga nantinya akan dipakai sebagai lampiran berkas pengajuan berita acara ke PT Liga Indonesia dan PSSI.

“Kami memang membutuhkan hasil visum itu. Intinya, saya sangat tak sepakat dengan adanya ulah kekerasan terhadap wartawan. Ini sudah tindakan kriminal,” tegasnya.

Seperti diberitakan, laga antara Persis Solo kontra PSIM diwarnai insiden penyerangan oleh sekelompok suporter. Secara mendadak mereka menyerang rombongan PSIM  yang sedang duduk di tribun media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya