Jakarta–Korban tewas penembakan massal yang terjadi di pangkalan militer Fort Hood, Texas, Amerika Serikat terus bertambah.
Kini korban tewas tercatat mencapai 13 orang. Seperti dilansir Reuters, Jumat (6/11), korban tewas ke-13 adalah seorang perempuan. Dengan tewasnya perempuan ini, maka total korban berjumlah 13 korban tewas dan 30 korban luka.
Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi
Dari 13 korban tewas, 12 di antaranya berasal dari militer. Sementara satu orang lagi adalah warga sipil. Insiden penembakan itu terjadi pada Kamis (5/11), sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Pelakunya adalah Mayor Nidal Malik Hasan yang merupakan psikiater militer yang ditempatkan di Fort Hood.
Dengan menenteng dua senjata yang salah satunya semi otomatis, Hasan menembaki orang-orang yang tengah berada di Soldiers Readiness Processing Center. Tempat itu merupakan bangunan di mana para tentara menjalani pemeriksaan medis sebelum dikirim ke luar negeri.
Motif penembakan belum jelas. Namun beredar kabar bahwa Hasan marah karena dirinya akan ditempatkan ke Irak. Hasan yang mengalami luka tembak sebanyak empat kali itu saat ini dia masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi tidak sadar namun stabil.
Presiden Barack Obama menyampaikan keprihatinannya atas insiden ini. Obama menyebut penembakan di pangkalan militer Fort Hood di Texas itu ‘luapan kekerasan yang mengerikan.’
“Mengerikan karena mereka harus ditembaki di pangkalan militer di tanah air Amerika,” kata Obama seperti dikutip Reuters.
dtc/isw