KORBAN MINUMAN KERAS: 3 Hari, 4 Nyawa Melayang di Sleman

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

SLEMAN—Diduga karena overdosis Minuman Keras (Miras) Oplosan, 4 orang meninggal dunia secara beruntun selama 3 hari kemarin dan satu lainnya kritis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpuan Harian Jogja, korban meninggal adalah Suyahman, 50 dan Agung, 30, keduanya warga Dusun Karangploso, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok. Suyahman meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit DR Sardjito, Selasa (20/11/2012) sore sekitar pukul 18.30 WIB.

Belum selesai pemakaman Suyahman, Rabu (21/11/2012) pagi, Agung kejang-kejang di rumahnya. Warga pun berusaha membawanya ke RS.Panti Rini. Namun nahas nyawanya tidak bisa diselamatkan sebelum sampai rumah sakit.

Informasi yang beredar, kedua korban sering minum-minuman keras baik di rumahnya maupun di tempat-tempat umum. Salah satu tetangga Suyahman, Budi, 50, saat ditemui Harian Jogja mengatakan, Suyahman merupakan orang yang tidak banyak berulah, namun kebiasaan mengonsumsi minuman keras itu yang sulit dihentikan.

Sehari sebelum meninggal, Suyahman sempat bekerja sebagai penjaga malam di Pasar Sambilegi, Maguwoharjo. Malam itu juga Suyahman tampaknya habis minum bersama Agung. “Warga disini sudah sering mengingatkan supaya berhenti minum, tapi ya bagaimana lagi sudah kebiasaan jadi sulit dihentikan,” katanya, Jumat (23/11/2012).

Budi juga mengaku kaget saat menyaksikan Suyahman mengalami sesak nafas di rumahnya, matanya memutih dan tidak bisa muntah. Warga pun membopong Suyahman ke rumah sakit DR Sardjito namun meninggal di perjalanan. “Paginya Agung juga meninggal,” kata Budi. Budi mengaku tidak mengetahui dimana kedua tetangganya mendapatkan Miras namun setahu dia keduanya memang sering minum-minuman.

Sementara itu, dua korban lagi warga Manokwari Papua bernama Viktor dan Oktavianus. Viktor meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bethesda, Rabu (21/11/2012) sore. Oktavianus meninggal setelah mendapat
perawatan di RSUP DR Sardjito, Kamis (22/11) malam. Salah satu staf Humas RSUP DR Sardjito yang mengaku bernama Sri,  membenarkan pihaknya menerima pasien bernama Oktavianus. “Sekitar pukul 15.00 WIB datang,
jam 19.00 WIB tadi malam meninggal.

Malam itu juga keluarganya mengambil jenazah unyuk dibawa pulang,” kata Sri. Menurut Sri, pasien Oktavianus merupakan rujukan dari RS Condongcatur. Namun meninggalnya karena apa, Sri mengaku tidak bisa menjelaskannya karena tidak ada hasil dari tim medis.

“Tidak berani karena harus dari tim dokter,” ujarnya kepada wartawan. Sementara Yotam Majios masih dalam perawatan intensif di RSUP DR Sardjito.