Solopos.com, BEIJING – Jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona di China tercatat melebihi sindrom pernapasan akut (SARS) pada 2003. Sampai saat ini, 362 nyawa melayang akibat virus corona.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan sekitar 17.205 orang terinfeksi virus corona. Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang korban wabah SARS pada 2003 lalu. Kala itu, sekitar 5.327 orang di China terinfeksi dan 349 di antaranya meninggal dunia akibat wabah SARS.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Wabah Virus Corona, Indonesia Setop Impor Pangan dari China
Dikabarkan Detik.com, Senin (3/2/2020), virus corona yang dikenal dengan nama 2019-Novel Coronavirus telah menyebar ke-24 negara. Sejumlah negara mengevakuasi warganya dan menutup sementara akses dari dan ke China.
Sejauh ini, kekhawatiran terbesar penyebaran virus corona adalah belum ditemukannya vaksin yang mampu mencegah dan menyembuhkan. Apalagi virus corona diklaim lebih cepat menular, meski tidak begitu mematikan seperti SARS.
Viral 1 Suspect Virus Corona Meninggal di RS Kariadi Semarang, Ini Faktanya
Virus corona sangat mudah menular antara manusia dan manusia. Tetapi, banyak orang yang dinyatakan sembuh.
Kebanyakan korban meninggal bukan hanya disebabkan oleh virus corona. Melainkan memiliki penyakit bawaan dan sistem kekebalan tubuhnya lemah.