SOLOPOS.COM - Situasi di Asrama Brimob Arumbara Jl Larasati No AA 12, Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo, Senin (26/9/2022) usai ledakan pada Minggu (25/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Kepolisian hingga saat ini masih menuggu proses pemulihan polisi korban ledakan di asrama polisi (aspol) Brimob Arumbara, Desa Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam.

Kepolisian menunggu pemulihan korban sebelum melakukan penyelidikan lanjutan terkait ledakan paket berisi bahan petasan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu seperti disampaikan Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat ditanya mengenai kelanjutan terkait kejadian itu di Mapolres Sukoharjo, Kamis (29/9/2022).

“Nanti tentunya kronologisnya sudah kami dapatkan, teman-teman media sudah tahu semua seperti yang disampaikan Kapolda. Untuk pemeriksaan terhadap anggota yang kemarin menjadi korban nanti menunggu setelah yang bersangkutan bisa kami periksa karena saat ini masih di rumah sakit,” terang AKBP Wahyu.

Kapolres mengatakan semua saksi telah dimintai keterangan, namun belum ada saksi yang ditahan atas kejadian itu.

Baca juga: Pemuda Sidowayah Klaten Diperiksa Ihwal Ledakan di Sukoharjo, Ini Pengakuannya

“Sudah dimintai keterangan semua, belum [ditahan] karena semua sebagai saksi. [Seorang warga Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, ANH, 22] membenarkan barang itu dari yang bersangkutan didapatkannya,” terang Kapolres.

Apabila sudah selesai proses penyembuhan Kapolres mengatakan penyelidikan soal ledakan di Aspol Sukoharjo akan dilanjutkan lagi di Mapolres Sukoharjo.

Sebelumnya Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam rilis yang diterima Solopos.com, Senin (26/9/2022) menegaskan, ledakan di dekat asrama polisi Grogol tersebut dipastikan tidak terkait aksi terorisme.

Ledakan disebabkan bubuk bahan petasan yang ada di dalam sebuah paket. Paket tersebut merupakan pesanan dari CV Mandiri Sujono Indramayu. Paket dipesan pada 22 April 2021 dengan penerima warga Klaten.

Barang tersebut merupakan barang sitaan pada 2021, di wilayah Jurug, Solo. Sata itu ada operasi cash on delivery pengiriman bahan bubuk hitam yakni mercon.

Baca juga: Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Polisi: Paket Dikirim Maret 2021

Kapolda mengatakan sampel barang bukti sudah diamankan dan sisanya dilakukan disposal atau dimusnahkan.

Kepolisian hingga saat ini telah memeriksa tujuh saksi terkait ledakan itu. Saksi-saksi yang diperiksa di antaranya adalah pengirim paket, penerima paket, dan anggota Sat Intelkam Polresta Surakarta.

Sementara Plt Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal, menyebut Bripka Dirgantara Pradipta, 35, masih menjalani perawatan intensif seusai menjadi korban ledakan di Asrama Polisi atau Aspol Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam.

Bripka Dirgantara Pradipta dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Moewardi Solo (RSDM) karena mengalami luka bakar cukup serius, yaitu hingga 70 persen, utamanya bagian pinggang ke bawah.

Dari hasil observasi tim dokter sementara, korban ledakan di Aspol Sukoharjo, Bripka Dirgantara Pradipta juga mengalami patah tulang. Alfian mengatakan ledakan di Aspol Grogol, Sukoharjo, diduga karena kelalaian Dirgantara Pradipta, 35.

Baca juga: Gibran Pastikan Solo Aman, Tak Terpengaruh Ledakan di Aspol Grogol Sukoharjo

Tapi mengenai penyebab barang bukti bisa sampai di rumah itu masih menunggu hasil pemeriksaan. Sedangkan langkah pemeriksaan masih menunggu korban sembuh.

Sementara pria Indramayu berinisial S, pengirim paket yang meledak di asrama Brimob Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu (25/9/2022) petang itu mengaku mengirimkan paket ke Jawa Tengah pada Maret 2021.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan pria berinisial S itu sempat ditangkap beberapa saat setelah terjadi ledakan di asrama Brimob Sukoharjo, Jateng. Terkini, S sudah dipulangkan ke rumah karena berstatus saksi.

Menurut Ibrahim, S merupakan pedagang yang menjual barang dagangan secara daring. Dia juga mengatakan polisi memeriksa pria Indramayu itu untuk memperjelas kasus ledakan di asrama Brimob Sukoharjo.

Sementara warga Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten sempat dimintai keterangan oleh Polisi terkait ledakan yang terjadi di Asrama Polisi (Aspol) Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam. Warga Sidowayah itu berinisial ANH, 22.

Baca juga: Dirawat di RSDM Solo, Polisi Korban Ledakan di Aspol Grogol Terluka Bakar 70%



Pria itu ditanya seputar paket berisi bubuk petasan yang pernah dia beli lebih dari setahun lalu menjelang Idulfitri 2021 dan sudah disita Polisi.

ANH menjelaskan membeli bubuk petasan serta sumbu secara online. Tujuannya untuk perayaan Idulfitri. Dia membeli sekitar 2 kg bubuk petasan.

Dari total bubuk petasan yang dia beli, dia hanya memanfaatkan sekitar 1 ons. Setelah itu, ANH iseng mengunggah sisa bubuk ke status WhatsApp dan Facebook.

ANH mengatakan permasalahan itu sebenarnya sudah selesai pada 2021. Seluruh bubuk petasan milik ANH disita Polisi setahun lalu.

ANH sempat kaget saat didatangi polisi pada Minggu malam dan menanyakan lagi ihwal bubuk petasan yang sudah disita setahun lalu. Kedatangan polisi itu selang beberapa jam setelah adanya ledakan di Aspol Sukoharjo pada Minggu sore.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Kelalaian pada Insiden Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya