SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan jalanan atau yang populer di jogja dengan sebutan klitih. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JOGJA — Aksi klitih atau tindak kekerasan jalanan tanpa alasan jelas kembali merenggut nyawa di Jogja. Seorang remaja yang merupakan warga asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, harus kehilangan nyawa atas kejahatan klitih yang dilakukan sekelompok orang.

Remaja yang meninggal dunia akibat kejahatan itu adalah Daffa Adzin Albasith. Remaja 18 tahun itu meninggal dunia setelah menerima sabetan gir dari para pelaku klitih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban merupakan pelajar kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja. Waktu kejadian itu, remaja tersebut hendak membeli makanan untuk sahur. Namun, dibuntuti sekelompok pelaku klitih.

Baca Juga: Ngeri! Remaja Asal Kebumen Dihantam Pakai Gir Hingga Tewas di Jogja

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja, Slamet Purwo, mengatakan peristiwa itu berawal saat tiga siswanya, yaitu korban Daffa bersama dua temannya mengendarai dua sepeda motor. Mereka sedianya akan membeli makanan untuk makan sahur karena kebetulan tingga satu indekos di kawasan Jl. Kusumanegara.

Mereka kemudian dibuntuti oleh sekelompok pemotor. Tiga remaja itu itu berusaha untuk menyelamatkan diri.

“Ada dua anak kami yang itu pakai satu motor namanya sama-sama Dafa. Dafa Saputra yang nyetir dan Dafa [Adzin Albasith] ini korban yang membonceng berada di belakang. Ini kena sabetan benda tajam yang kami perkirakan semacam gir,” kata dia saat ditemui di Gedung Ibnu sina Kompleks SMA Muhammadiyah 2 Jogja, Jl. Kapas, Senin (4/4/2022).

Setelah korban dihantam oleh sekelompok pemuda dengan menggunakan gir itu. Temannya yang mengendarai sepeda motor membawa korban ke RSPAU Harjolukito. Setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, pada Minggu (3/4/2022) pukul 09.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Aksi Klitih di Jogja Renggut Nyawa, Polisi Lakukan Olah TKP di Lokasi

Pada hari itu juga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kebumen. Pemberangkatan jenazah diiringi oleh guru, siswa lainnya, serta sejumlah perwakilan orang tua siswa.

“Saat itu juga langsung dirawat, dan kami meluncur ke rumah sakit. Kemudian pukul 09.30 WIB, nyawa anak kami tidak tertolong. Jadi tidak sadarkan diri sejak di lokasi sampai kemudian meninggal dunia,” katanya.

Dia menegaskan siswanya tersebut berada di jalan pada malam itu karena akan mencari makan sahur dan bukan untuk mengikuti kegiatan sahur bersama.

“Mereka sekadar ingin membeli makanan bersama, kebetulan besoknya mau mudik karena kelas XI pembelajaran di hari berikutnya daring,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya