SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Kebakkramat dibantu warga dan pengendara sekitar berada di lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban kecelakaan di Jalan Solo-Sragen, tepatnya di Kecamatan Kebakkramat pada Minggu (21/3/2021). (Istimewa/Dokumentasi Polsek Kebakkramat)

Solopos.com, SRAGEN - Seorang warga Sragen, Sutarti, 49, menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di simpang empat Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (21/3/2021) sore WIB. Sutarti ternyata seorang tulang punggung keluarga dan menghidupi lima anaknya.

Ketua RT 12, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Mulyadi, mengatakan selama ini Sutarti berjuang sendirian menghidupi keluarganya. Suaminya telah pergi meninggalkannya selama bertahun-tahun tanpa ada kabar. Untuk membesarkan lima anaknya, Sutarti bekerja sebagai pedagang sayur keliling dengan menggunakan beronjong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Imigrasi Wonosobo Tolak Pemohon Paspor calon TKI nonprosedural

Ekspedisi Mudik 2024

Tidak hanya di wilayah Sragen, tetapi juga wilayah Karanganyar. Saat musim panen tiba, Sutarti bekerja sebagai buruh tani. Warung es yang dibuka di rumahnya menjadi pekerjaan sampingan untuk meringankan beban hidupnya.

“Dia adalah tulang punggung keluarga. Dia sosok ibu yang ulet bekerja. Dia berjuang sendiri demi menghidupi anak-anaknya. Usaha apa saja dijalani demi keluarga setelah ditinggal pergi begitu saja oleh suami. Sangat kasihan sekali. Semoga anak-anaknya kelak jadi orang yang sukses,” kata Mulyadi kepada Solopos.com, Senin (22/3/2021).

Sutarti meninggalkan lima orang anak. Anak pertama perempuan yang berusia 23 tahun dan sudah menikah. Anak kedua pria berusia 22 tahun tinggal bersama kakak ipar di Papua. Anak ketiga perempuan berusia 19 tahun. Sementara dua anak terakhir merupakan laki-laki dengan usia 11 dan 5 tahun.

“Anak ketiga dan keempat mengenyam pendidikan di pondok pesantren di Mantingan [Ngawi]. Anak kelima yang paling kecil tinggal di rumah simbahnya yang sudah tua dan mulai pikun,” lanjut Mulyadi.

Ditabrak Bus

Seperti diberitakan sebelumnya, Sutarti menjadi korban kecelakaan maut di simpang empat Kebakkramat, Karanganyar. Saat itu, dia mengendarai sepeda motor Honda Supra pelat nomor AD 6032 AGE. Dia ditabrak oleh bus PO Haryanto pelat nomor B 3744 VGA itu dikemudikan Yuda Ardianto, 32.

Polisi menyampaikan bahwa korban melaju dari arah timur atau dari arah Kecamatan Tasikmadu. Sampai di perempatan Kebakkramat, korban berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah.

Baca Juga: Tak Punya Gelandangan, Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia

"Setelah lampu lalu lintas menyala hijau, korban ini melaju ke arah barat. Namun dari arah Sragen atau dari arah utara melaju bus PO Haryanto dengan kecepatan tinggi. Bus diduga menerobos lampu lalu lintas saat itu sehingga menabrak pengendara sepeda motor," kata Kanitlaka Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Widya S. Putri, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla.

Saat dievakuasi, kondisi Sutarti masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Moewardi (RSDM) Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya