SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN–Cuci otak (brainwashing) tidak hanya persoalan pikiran semata, melainkan juga penyanderaan terhadap perasaan korbannya. Emosi korban cuci otak dimanipulasi sedemikian rupa sehingga menjadi miskin dan tampak hidup tanpa kecerdasan emosi.

Isu ini mengemuka dalam seminar bertajuk Membendung Pengaruh NII di Kalangan Mahasiswa yang digelar di Mandala Bakti Wanitatama, Sabtu (25/6).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Salah satu pembicara, Budi Sarwono menyebutkan, dalam cuci otak, perasaan cinta, kasih, sayang, empati, dan emosi positif lainnya dilumpuhkan, sementara itu rasa bersalah, amarah, dan emosi sumpah serapah justru dihidupkan.

Kondisi ini, lanjut dia, sengaja diciptakan untuk memudahkan penyuntikan paham baru. “Tanpa emosi positif, seseorang dapat lebih mudah dipengaruhi karena kehilangan kesadaran akan dirinya,” tuturnya. (Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya