SOLOPOS.COM - Anggota Polsek dan Koramil Tanon serta warga mengecek lokasi kejadian petani diduga tersetrum jebakan tikus di sawah di Desa Kecik, Tanon, Sragen, Sabtu (10/4/2021). (Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN - Jebakan tikus listrik kembali memakan korban di Sragen. Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, menegaskan perlunya gerakan penertiban jebakan tikus secara serentak untuk mengantisipasi bertambahnya korban meninggal dunia akibat perangkat yang teraliri arus listrik itu.

Terbaru, Kemis, 80, petani asal Dukuh Karangpelem, Desa Karanganom, Sukodono, Sragen, ditemukan meninggal dunia di area persawahan di desa setempat pada Rabu (14/4/2021) petang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

AKBP Yuswanto Ardi, membenarkan adanya korban meninggal dunia akibat jebakan tikus di Dukuh Karangpelem, Desa Karanganom, Sragen. Dia menegaskan pemerintah daerah bersama Polri, TNI, telah mengimbau kalangan petani untuk tidak mengambil tindakan yang membahayakan nyawa mereka sendiri dan orang lain.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Eks Legislator DPRD Blora Naik Meja Pertanyakan Kejelasan Dana CSR

Dia mengingatkan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik sudah cukup banyak memakan korban. Bila imbauan tidak mempan, polisi bersama TNI akan mengambil sikap tegas yakni menertibkan semua jebakan tikus yang ada di area persawahan.

“Imbauan sudah dilaksanakan. Edukasi terkait cara pemberantasan hama tikus juga sudah diberikan. Demi keselamatan masyarakat, maka sangat mungkin dilakukan penertiban [razia jebakan tikus],” tegas AKBP Yuswanto Ardi kepada Solopos.com, Jumat (16/4/2021).

Razia jebakan tikus pernah diselenggarakan sejumlah polsek seperti Tanon, Sidoharjo, Ngrampal dan lain-lain. Bersama aparat TNI, polisi mencopoti perangkat jebakan tikus demi menghindari jatuhnya korban jiwa. Meski sudah ada imbauan terkait larangan pemakaian jebakan tikus, faktanya masih banyak petani yang mengabaikan imbauan itu.

Berdasar penelusuran Solopos.com, jebakan tikus beraliran listrik masih banyak ditemukan di area persawahan di wilayah Tangkil, Sidoharjo, Sukodono dan lain-lain.

Baca Juga: Refly Harun Pastikan Ahok Tak Bakal Bisa Jadi Menteri, Ini Gara-Garanya

Diberitakan sebelumnya, Kemis, meninggal dunia di area persawahan. Keluarga korban sempat curiga Kemis tak pulang ke rumah menjelang buka puasa. Keluarga kemudian mencari ke sawah dan menemukan tubuh korban dalam kondisi tengkurap tidak bernyawa. Korban mengalami luka bakar akibat sengatan listrik.

Hasil identifikasi Tim Inafis Polres Sragen dan Puskesmas Sukodono, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Polisi menyimpulkan penyebab kematian korban murni karena tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang ia buat sendiri. Selanjutkan, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan sebagaimana mestinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya