SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Banyaknya korban pada antrean Blackberry diskon di Pacific Place, Jakarta Pusat, dinilai sebagai gambaran masyarakat yang terjebak dalam konsumerisme yang begitu intensif. Pada saat yang sama, masyarakat juga tidak memiliki edukasi antre sebagai budaya hidup. Hal itu disampaikan Sosiolog Universitas Indonesia Imam B. Prasodjo, kepada detikcom, Jum’at (25/11). Imam menambahkan pengorganisasian yang tertib juga diperlukan pihak penyelenggara karena kurangnya keahlian untuk menata event secara professional, terlebih untuk event-event yang mengundang massa.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Sebelumnya diberitakan ribuan orang rela mengantre dari pagi untuk membeli BlackBerry tipe Belagio 9790 dengan separuh harga. Event promo itu menelan korban 3 orang patah tulang dan 90 orang sempat dirawat di ruang medis. [dtc/dtp]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya