SOLOPOS.COM - Ilustrasi/wineidrink.com

Ilustrasi/wineidrink.com

JOGJA-Ratusan pelaku UMKM di DIY yang bergerak di pengolahan makanan dan minuman mendapat pasokan gula rafinasi dari Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (Agri). Distribusi gula ke sektor UMKM juga dapat menekan potensi kebocoran beredarnya gula bahan baku industri itu ke pasaran.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ratusan UMKM yang tergabung dalam Koperasi Olagun dan Kaloka di antaranya berada di Gunungkidul, Rabu (5/12), menandatangani nota kesepahaman dengan Agri agar lembaga itu memasok gula rafinasi ke UMKM.

DIY termasuk yang beruntung menjadi salah satu dareah dari tiga daerah yang sudah bekerja sama dengan Agri. Nota kesepahaman serupa sebelumnya dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Industri makanan olahan seperti bakpia dan geplak yang tergabung dalam koperasi ikut disuplai gula rafinasi sehingga tak lagi menggunakan gula pasir di pasaran. Direktur Eksekutif Agri M. Yamin Rahman menuturkan, selama ini pihaknya kesulitan memasok gula rafinasi ke industri kecil karena kebutuhan UMKM akan gula sangat sedikit. Alhasil, memakan biaya transportasi yang besar untuk pengantaran.

Sebagian besar gula yang sebelumnya berbentuk raw sugar atau gula mentah itu diserap industri besar.
Ia mencontohkan, dari total 2.115.000 ton gula rafinasi, hanya sekitar 600.000 ton yang dialokasikan untuk industri kecil. Agar pasokan juga dinikmati industri kecil, Agri kini dapat menyalurkan gula lewat koperasi yang menghimpun UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya