SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Konvoi Kelulusan JIBI/Harian Jogja/Antara

Konvoi pelajar Mojokerto untuk merayakan kelulusan tak layak dititu.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Sebanyak 25 pelajar SMA/SMK di Mojokerto ditangkap polisi saat berkonvoi dengan motor di jalan raya. Selain seragam penuh dengan coretan cat semprot, puluhan pelajar ini mengendarai motor protolan dengan knalpot brong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Konvoi ratusan pelajar SMA/SMK untuk merayakan kelulusan ini disikapi tegas oleh Polres Kota Mojokerto. Puluhan anggota Sabhara membubarkan paksa konvoi yang meresahkan warga itu. Polisi pun mengamankan belasan motor pelajar yang tak memenuhi standart dan berknalpot brong.

“Ada 25 pelajar yang kami amankan saat berkonvoi. Mereka mengendarai motor tidak standar dan berknalpot brong. Konvoi pelajar memang kami larang,” kata Kabag Ops Polres Kota Mojokerto, Kompol Kusen Hidayat kepada wartawan, Senin (18/5/2015).

Menurut Kusen, puluhan pelajar ini diamankan saat berkonvoi di beberapa lokasi berbeda. Antara lain di Jalan Raya Mlirip Kecamatan Jetis, dan di kawasan Padangan Kecamatan Gedeg. Mereka berasal dari SMKN 1 Jetis, SMK Sultan Agung Kemlagi, SMK Nasional Dawar Blandong, SMKN 1 Kota, dan SMKN 1 Kemlagi. Seorang pelajar perempuan asal SMKN 1 Kemlagi juga turut diamankan.

Setelah didata oleh petugas, para pelajar nakal ini dihukum menyanyikan lagi Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Di bawah teriknya matahari, mereka juga dipaksa saling menyemprotkan air hingga baju mereka basah kuyup.

“Sanksi ini biar mereka jera. Setelah itu mereka kami pulangkan, untuk motornya biar dilengkapi dulu baru boleh dibawa pulang,” imbuh Kusen.

Yang mengejutkan, saat para pelajar dipaksa membuka bajunya, 2 pelajar tubuhnya penuh dengan tato. Tato berbagai motif itu tergambar jelas di punggung dan lengan atas kedua pelajar ini.

“Tato ini sejak saya kelas 3 SMP. Untuk seni saja. Selama ini sekolah tidak tahu karena tertutup seragam,” kata RP, salah satu pelajar bertato kelas XI SMK Sultan Agung Kemlagi yang turut diamankan ikut dalam konvoi.

Pelajar jurusan teknik kendaraan ringan (TKR) ini ditangkap polisi bersama 4 temannya saat berkonvoi di kawasan Padangan. Dia mengaku ikut konvoi perayaan kelulusan lantaran diajak kakak kelasnya.

“Tadi ikut konvoi sambil bleyer-bleyer. Pakai motor teman saya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya