SOLOPOS.COM - Puluhan anggota klub motor Harley Davidson melintas di Jalan Protokol Sudirman, Padang, Sumatera Barat, Minggu (1/5), dalam kegiatan "Andalas Tour". (ANTARA/Iggoy el Fitra)

Konvoi motor gede kerap dianggap meresahkan pengguna jalan.

Solopos.com, MEULABOH – Warga Kota Meulaboh, Aceh, protes kepada polisi setempat karena kurang tegas menertibkan konvoi motor gede (moge). Warga mengangap konvoi moge meresahkan sesama pengguna jalan.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Rahmad Maulizar selaku Ketua Komunitas Keselamatan Bersama (KPKB) Aceh Barat mengatakan sikap kelompok pengendara moge sudah kelewatan karena tidak menghargai pengguna jalan saat konvoi.

“Setiap mereka konvoi seperti akan ada aksi besar-besaran. Knalpot kendaraan motor mereka blong, ngebut-ngebutan lagi saat konvoi. Masyarakat sudah sangat resah dengan hal demikian,” ungkap Rahmad seperti dilansir laman Antara, Senin (18/5/2015).

Rahmad menambahkan, dalam setiap konvoi para pengendara moge juga selalu membawa alat pengeras suara untuk membunyikan sirine. Menurutnya, pengguna moge seharusnya memberikan contoh berkendara yang baik dan tertib.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai melalui Kasat Lantas Iptu Faisal menambahkan, pihaknya berjanji akan menindak tegas dan menangkap komunitas yang tidak tertib lalu lintas. Menurutnya, setiap konvoi moge seharusnya telah mengantongi izin dari kepolisian.

Kecelakaan hingga menghilangkan nyawa yang diakibatkan oleh konvoi moge juga sempat terjadi belum lama ini. Dikutip dari Liputan6, Minggu (12/4/2015), kecelakaan antara Moge vs motor bebek terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat menjelang kegiatan The 9th Memorial Wingday di Pangandaran yang diikuti para pencinta Harley Davidson.

Akibatnya pengguna motor bebek, Endjang, tewas seketika sedangkan pengendara moge, Alvi, dan pembonceng Endjang, Ivan, mengalami luka kritis. Masih dalam kegiatan yang sama namun di lokasi berbeda, kecelakaan lain yang juga menewaskan siswi SMA di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Dalam kecelakaan nahas itu siswi SMA bernama Imas tewas setelah badannya menghantam aspal. Sementara pengendara moge mengalami patah tulang lengan dan tulang rusuk.

Shirley Wenas, anggota Women on Wheels (WOW) sekaligus Ketua Women Biker 7 Srikandi menjelaskan pengendara moge memang seharusnya memberi contoh berkendara yang tertib.

“Itu yang ingin kami hapus. Stigma bikers moge arogan harus dihapus dan diubah bahwa tidak seperti itu. Jangan sampai ada insiden. Jadi harus benar-benar zero accident,” beber Shirley sebagaimana dikutip dari laman Detik, Jumat (8/5/2015).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya