SOLOPOS.COM - Ilustrasi perayaan kelulusan SMA (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Balai Pengendali PMK menyayangkan aksi anarkistis dalam konvoi kelulusan di Klaten.

Solopos.com, SOLO — Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (PMK) Wilayah III Surakarta menyayangkan terjadinya aksi anarkistis siswa SMA di Klaten saat merayakan kelulusan dengan berkonvoi, Selasa (2/5/2017) lalu.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Kami belum mengatahui siswa yang melakukan kekerasan tersebut dari sekolah di Klaten atau daerah lain,” kata Ketua Panitia Ujian Nasional SMA/SMK Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus Wilayah III Surakarta, Sabar Sudarsono, kepada wartawan di kantornya Jl. Slamet Riyadi Solo, Rabu (3/5/2017).

Untuk mengantisipasi perayaan kelulusan SMA/SMK yang berlebihan seperti konvoi kendaraan di jalan raya, dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Sabar juga telah mengirimkan surat permohonan bantuan keamanan kepada kepolisian untuk mengamankan pengumuman SMA/SMK di wilayah Soloraya pada Selasa sore.

“Kami juga sudah mengimbau kepada sekolah agar mencegah siswanya melakukan aksi coret-coret baju seragam sekolah dan konvoi kendaraan di jalan raya,” ujarnya.

Kejadian di Klaten, imbuh Sabar, akan menjadi evaluasi agar tidak terjadi lagi pada tahun mendatang. “Kelulusan tidak perlu dirayakan dengan hura-hura, apalagi sampai berbuat anarkistis,” katanya.

Seperti diberitakan, puluhan siswa SMA di Klaten saat konvoi kendaraan untuk merayakan kelulusan melakukan tindak kekerasan, Selasa. Pelajar yang sebagian mengenakan seragam SMA/SMK dengan baju sudah dipenuhi coretan cat semprot mengendarai sepeda motor melaju di jalan raya Jogja-Solo dari arah Prambanan melintasi Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan.

Mereka melempari mobil pikap proyek perbaikan jalan menggunakan batu sehingga kaca mobil pecah, serta menendangi bambu pembatas karena jalan dalam proses perbaikan di kawasan tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga merusak sebuah sepeda motor di traffic light Bendogantungan, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan.

Sebuah bengkel yang berada sekitar 500 meter utara traffic light Bendogantungan ikut menjadi sasaran perusakan gerombolan konvoi. Sejumlah warga juga menjadi korban penganiayaan oleh peserta konvoi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya