Konvoi lulusan SMA berujung perusakan dan penganiayaan terkadi di Klaten kemarin.
Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 113 orang ditangkap aparat Polres Klaten setelah aksi konvoi kelulusan SMA/SMK, Selasa (2/5/2017). Aksi konvoi itu diwarnai pengrusakan serta penganiayaan di beberapa wilayah di Klaten.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Wakapolres Klaten, Kompol Hari Sutanto, mengatakan polisi masih menyelidiki peristiwa tersebut. “Belum ada yang menjadi tersangka,” urai dia saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Rabu (3/5/2017).
Dia menjelaskan sebagian besar pelajar dipulangkan setelah masing-masing orang tua mendatangi mapolres. Mereka diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.
“Tadi malam bersama Kapolres sudah disampaikan ke orang tua. Intinya, tanggung jawab anak-anak semestinya tidak hanya dibebankan ke sekolah,” kata Wakapolres. (baca: 80 Orang Ditangkap dalam Konvoi Kelulusan SMA Berujung Perusakan dan Penganiayaan di Klaten)
Hinga Rabu siang, dari seratusan pelajar tersebut masih terdapat 11 orang yang berada di mapolres. Terkait belasan orang itu, Wakapolres menjelaskan orang tua mereka belum mendatangi mapolres. Selain itu, mereka masih menjalani pemeriksaan.
“Mayoritas pelajar, ada yang kelas X dan XI. Kebanyakan mereka berasal dari Sleman. Ini masih kami periksa termasuk alasan mereka kenapa sampai ke wilayah Klaten,” ungkapnya.
Terkait barang bukti, Wakapolres menuturkan petugas menemukan barang bukti berupa sebilah pedang, dua gir yang diikatkan sabuk, badik, serta kunci roda. Barang bukti itu ditemukan di jalur yang dilintasi konvoi pelaku anarkistis. Diduga, mereka membuang barang-barang tersebut dalam perjalanan.
Sementara itu, jumlah sepeda motor yang ditahan di mapolres serta dikenai tilang sebanyak 138 unit. Sebagian sepeda motor dipasang knalpot blombongan.
Wakapolres memastikan tidak ada korban meninggal dunia akibat aksi konvoi itu. Lantaran hal tersebut, ia mewanti-wanti masyarakat agar tak langsung memercayai informasi yang beredar sebelum memastikan kebenarannya. “Sejauh ini korban yang melapor ke polres tiga orang. Mereka mengalami luka-luka,” tutur dia.