SOLOPOS.COM - Ilustrasi memasak pakai kompor induksi. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyampaikan untuk menyukseskan program konversi ke kompor induksi harus menyiapkan terlebih dahulu payung hukumnya.

Selain itu pemerintah perlu mendorong adanya insentif, sehingga dapat menarik masyarakat. “Dari sisi PLN, implementasi penggunaan kompor induksi memang menjadi solusi kelebihan daya listrik,” ujar Agus seperti dilansir Antaranews, Kamis (2/12/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Konversi kompor elpiji ke kompor listrik juga memperoleh dukungan dari Pertamina yang selama ini menyuplai elpiji kepada masyarakat.

Baca Juga: Kunci Sukses Making Indonesia 4.0 Butuh Lima Aspek Teknologi, Apa Saja?

Vice President Downstream Research and Technology Innovation Pertamina Andianto Hidayat menilai program konversi tersebut perlu dilakukan secara matang karena industri elpiji melibatkan banyak pihak mulai dari produksi tabung, selang, hingga regulator.

“Kami mendukung konversi tersebut karena memang sebaiknya kompor induksi menyasar pasar yang daya listriknya mampu mendukung ke sana. Kami tetap menyuplai elpiji ke pasar yang tidak tercakup oleh kompor induksi,” jelas Andianto.

Lebih lanjut dia menyatakan pihaknya juga akan berkomunikasi bersama PLN dan meminta dukungan pemerintah agar proses konversi ini berjalan dengan baik hingga diterima masyarakat.

Menurutnya, kebijakan konversi kompor minyak tanah ke elpiji pada 2007 lalu bisa dijadikan pijakan penting dalam penyusunan regulasi anyar konversi kompor elpiji ke kompor listrik.

Baca Juga: Menteri Singapura Sebut Produk Perhiasan Indonesia Unik dan Indah

Sebelumnya, PT PLN (Persero) memproyeksikan program konversi elpiji ke kompor listrik untuk 30 juta penerima manfaat selama empat tahun dapat menghemat pengeluaran negara sebesar Rp27,3 triliun.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan angka penghematan itu berasal dari penghematan impor elpiji sebesar Rp25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp1,4 triliun.

“Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor elpiji ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis seperti dilansir Antaranews.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya