SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa mesin perahu berbahan bakar gas bantuan PT Pertamina (Persero) sebelum disalurkan kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak di Demak, Jateng, Kamis (7/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Konversi BBM ke gas (elpiji) 3 kg bagi para nelayan dijamin pasok PT Pertamina yang mencukupi.

Semarangpos.com, DEMAK — Pasokan elpiji bersubsidi kemasan tabung kapasitas 3 kg untuk nelayan peserta konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dipastikan tersedia cukup karena mendapatkan alokasi khusus untuk memenuhi kebutuhan melaut dari PT Pertamina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pasokan elpiji 3 kg untuk bahan bakar mesin perahu para nelayan memang berasal dari PT Pertamina, mengingat program bantuan paket konversi bahan bakar minyak [BBM] ke elpiji berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM],” kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Demak Nanang Tasunar di Demak, Jateng, Jumat (13/10/2017).

Untuk membedakan dengan elpiji rumah tangga, kata dia, penyalurnya dibuat di sentra-sentra nelayan. Selain itu, lanjut dia, agen maupun penyalur elpijinya juga dari Perusahaan Daerah Demak serta dari kelompok nelayan sendiri, sehingga lebih mengetahui kebutuhan nelayan musim melautnya.

Keuntungan lainnya, kata dia, harga jual elpiji untuk nelayan dalam program konversi BBM ke gas tersebut juga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp15.500/tabung. Rencananya, lanjut dia, di sejumlah tempat yang sebagian besar nelayannya mendapatkan bantuan paket konversi bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji akan disediakan penyalur elpiji 3 kg.

“Kami akan berkoordinasi dengan PT Pertamina terkait hal itu, sehingga nelayan yang mendapatkan bantuan paket konversi tetap menggunakan elpiji untuk aktivitas melautnya,” ujarnya.

Jangan sampai, kata dia, ketika dibutuhkan nelayan, justru mereka tidak bisa mendapatkan elpiji, karena bisa memengaruhi motivasi mereka dalam menggunakan paket konversi tersebut.

Sejauh ini, lanjut dia, memang belum ada keluhan dari nelayan soal ketersediaan elpiji bersubsidi tersebut. Jumlah nelayan di Kabupaten Demak yang mendapatkan bantuan paket konversi BBM ke gas adalah 913 nelayan yang diberikan secara bertahap.

Nelayan yang mendapatkan bantuan, kata dia, merupakan nelayan yang selama ini dalam melaut menggunakan BBM jenis Premium. Jumlah nelayannya, kata dia, mencapai 1.200 nelayan, sehingga masih ada nelayan yang belum mendapatkan bantuan paket konversi.

Ribuan nelayan tersebut, tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Sayung, Wedung, Bonang, dan Karangtengah. “Nelayan yang belum memperoleh bantuan, informasinya akan dibantu pada tahun depan,” ujarnya.

Persyaratan yang harus dipenuhi, kata dia, harus memiliki kartu nelayan dan bukti kepemilikan perahu. Untuk kartu nelayan, kata Nanang, sementara waktu belum bisa diterbitkan, karena ada program baru dari pemerintah dan saat ini belum disosialisasikan ke daerah.

Terkait jumlah nelayan yang menggunakan bantuan paket koversi tersebut, dia mengaku, belum memiliki data pasti, namun mayoritas di lapangan sudah memanfaatkannya karena bisa menekan biaya operasional nelayan. “Jika sebelumnya menghabiskan dana operasional untuk kebutuhan melaut selama sehari mencapai Rp21.000, kini dengan elpiji 3 kg dengan harga Rp15.500 per tabung bisa dipakai selama dua hingga tiga hari,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya